Kamis 14 Aug 2025 12:29 WIB

Alquran Ungkap Yahudi Gila Harta Sampai Rela Berbuat Kotor dan Zalim

Orang-orang Yahudi dalam sejarahnya berlebihan dalam mencintai harta alias gila harta

Rep: Fuji E Permana/ Red: Muhammad Hafil
Yahudi (ilustrasi)
Foto: Dok Republika
Yahudi (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Ayat-ayat Alquran mengungkapkan orang-orang Yahudi dalam sejarahnya berlebihan dalam mencintai harta alias gila harta, sampai rela berbuat kotor dan zalim demi mendapatkan harta. Orang-orang Yahudi juga rela melakukan perbuatan hina dan kotor demi mendapatkan harta dunia yang menurut mereka sebagai modal utama untuk mewujudkan cita-cita sosial dan politik mereka.

Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman:

Baca Juga

سَمّٰعُوْنَ لِلْكَذِبِ اَكّٰلُوْنَ لِلسُّحْتِۗ فَاِنْ جَاۤءُوْكَ فَاحْكُمْ بَيْنَهُمْ اَوْ اَعْرِضْ عَنْهُمْ ۚوَاِنْ تُعْرِضْ عَنْهُمْ فَلَنْ يَّضُرُّوْكَ شَيْـًٔا ۗ وَاِنْ حَكَمْتَ فَاحْكُمْ بَيْنَهُمْ بِالْقِسْطِۗ اِنَّ اللّٰهَ يُحِبُّ الْمُقْسِطِيْنَ

Mereka (orang-orang Yahudi itu) sangat suka mendengar berita bohong lagi banyak memakan makanan yang haram. Maka, jika mereka datang kepadamu (Nabi Muhammad untuk meminta putusan), berilah putusan di antara mereka atau berpalinglah dari mereka. Jika engkau berpaling, mereka tidak akan membahayakanmu sedikit pun. Akan tetapi, jika engkau memutuskan (perkara mereka), putuskanlah dengan adil. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang adil. (QS Al-Ma'idah Ayat 42)

Ayat ini menjelaskan sifat-sifat Yahudi yang senang mendengar berita-berita bohong tentang pribadi dan kerasulan Nabi Muhammad SAW, untuk menunjukkan bahwa perbuatan orang Yahudi itu selalu didasarkan atas hal-hal yang tidak benar dan bohong. Itu adalah sifat Yahudi yang amat jelek, hina dan merusak. 

Di samping itu, kaum Yahudi juga banyak menerima uang suap, yaitu suatu pemberian dengan maksud untuk membenarkan pihak yang salah atau menyalahkan pihak yang benar. Hal yang demikian telah menjadi salah satu mata pencaharian mereka, terutama bagi penguasa-penguasa. Hukum dipermainkan, yang memegang peranan dan menentukan pada waktu itu ialah suap. Siapa yang kuat memberi uang suap, dialah yang akan menang dalam perkara, sekalipun nyata-nyata ia bersalah. (Tafsir Kementerian Agama)

photo
Infografis Tahapan Nuzulul Quran, Malam Turunnya Alquran Saat Ramadhan - (Republika)

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement