REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA— Dalam kondisi cuaca yang tidak menentu banyak orang yang mengalami sakit demam dan flu. Sejumlah riwayat menyebutkan bahwa bagi setiap Muslim, sakit yang dirasakan menjadi pelebur dari dosa-dosanya ketika orang tersebut sabar menghadapi sakit yang dideritanya.
Ketika sakit, seorang Muslim diajarkan untuk terus berikhtiar mencari kesembuhan. Seperti mencari wasilah dengan berobat ke dokter dan meminum obat, tapi yang pertama dan utama adalah meyakini kesembuhan datangnya dari Allah SWT.
Oleh karena itu, seorang Muslim yang sakit diajarkan untuk berdoa kepada Allah SWT. Termasuk ketika mengalami sakit demam dan flu. Berikut doa yang dapat dibaca ketika demam dan flu:
بِسْمِ اللَّهِ الْكَبِيرِ أَعُوذُ بِاللَّهِ الْعَظِيمِ مِنْ شَرِّ كُلِّ عِرْقٍ نَعَّارٍ وَمِنْ شَرِّ حَرِّ النَّارِ
Bismillahil kabiyrk a'udzubillahil 'adziymi min syarri kulli 'irqin na'aarin wa min syarri harrin naari
Artinya: "Dengan nama Allah yang mahabesar. Aku berlindung kepada Allah yang maha agung dari luka yang mengeluarkan darah dan dari keburukan panas neraka."
Doa ini sebagaimana dinukilkan dalam kitab al-Adzkar karya Imam Nawawi.
روينا في كتاب ابن السني عن ابن عباس رضي الله عنهما، أن رسول الله صلى الله عليه وسلم كان يعلمهم من الأوجاع كلها، ومن الحمى أن يقول بسم الله الكبير، نعوذ بالله العظيم من شر عرق نعار ومن شر حر النار
“Diriwayatkan kepada kami di kitab Ibnu Sunni dari Ibnu Abbas RA bahwa Rasulullah mengajari mereka terkait (penyembuhan) segala penyakit, dari demam dengan membaca Bismillahil kabiyrk a'udzubillahil 'adziymi min syarri kulli 'irqin na'aarin wa min syarri harrin naari.”
Selain itu Imam Nawawi juga menganjurkan bagi orang yang mengalami sakit ringan seperti demam dan flu untuk memperbanyak membaca surat al-Fatihah, al-Ikhlas, al-Falaq dan an-Naas lalu ditiupkan ke tangan dan diusapkan ke semua bagian tubuh yang sakit.
Hikmah sakit
Sakit tidak selamanya berarti musibah. Sakit bisa menjadi sebuah nikmat yang bisa kita ambil hikmahnya.
Ipnu R Noegroho menjelaskan sejumlah hikmah yang bisa diambil dari sakit, sebagaimana tertuang dalam The Power of Husnudzon yaitu sebagai berikut:
Pertama, sakit bisa menghindari kita dari siksa api neraka. Dalam sebuah riwayat dijelaskan bahwa Rasulullah SAW bersabda:
الحمَّى حظُّ كُلِّ مؤمنِ من النارِ “Sakit demam itu menjauhkan setiap orang mukmin dan api neraka.” (HR al-Bazzar)
Baca juga: Masuk Islam, Zilla Fatu Putra Umaga Pegulat WWE Ini Beberkan Alasannya yang Mengejutkan
Kedua, sakit bisa menjadi penghapus dosa bagi kita. Seperti sabda Rasulullah SAW dalam hadits riwayat Muslim:
مَا مِنْ شَيْءٍ يُصِيْبُ الْمُؤْمِنَ مِنْ نَصَبٍ، وَلاَ حَزَنٍ، وَلاَ وَصَبٍ، حَتَّى الْهَمُّ يُهِمُّهُ؛ إِلاَّ يُككَفِّرُ اللهُ بِهِ عَنْهُ سِيِّئَاتِهِ
“Tidaklah menimpa seorang mukmin rasa sakit yang terus menerus, kepayahan, penyakit, dan juga kesedihan, bahkan sampai kesusahan yang menyusahkannya, melainkan akan dihapuskan dengannya dosa-dosanya.”
Ketiga, sakit bisa menjadi sumber kebaikan bagi seseorang jika dia bersabar. Hal tersebut sejalan dengan sebuah hadist di mana Rasulullah Saw bersabda:
عَجَبًا لأَمْرِ الْمُؤْمِنِ إِنَّ أَمْرَهُ كُلَّهُ خَيْرٌ وَلَيْسَ ذَاكَ لأَحَدٍ إِلاَّ لِلْمُؤْمِنِ إِنْ أَصَابَتْهُ سَرَّااءُ شَكَرَ فَكَانَ خَيْرًا لَهُ وَإِنْ أَصَابَتْهُ ضَرَّاءُ صَبَرَ فَكَانَ خَيْرًا لَهُ
“Sungguh semua urusannya merupakan kebaikan, dan hal ini tidak terjadi kecuali bagi orang mukmin. Jika ia mendapapt kegembiraan, maka dia bersyukur dan itu merupakan kebaikan baginya, dan jika mendapat kesusahan, maka dia bersabar dan ini merupakan kebaikan baginya.” (HR Muslim)