Selasa 06 Jun 2023 04:07 WIB

Tak Cuma di Indonesia, Tuyul Juga Ada di Thailand, Apa Bedanya?

Pakaian tuyul versi Thailand lebih nyentrik dan memiliki rambut tipis.

Rep: Rahma Sulistya/ Red: Qommarria Rostanti
Tuyul (ilustrasi). Tuyul tak cuma ada di Indonesia tapi juga Thailand, dikenal dengan sebutan kumanthong.
Foto: www.freepik.com
Tuyul (ilustrasi). Tuyul tak cuma ada di Indonesia tapi juga Thailand, dikenal dengan sebutan kumanthong.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dunia maya dihebohkan oleh foto spanduk yang mengecam pemelihara tuyul di wilayah Tasikmalaya, Jawa Barat. Tuyul merupakan salah satu makhluk gaib yang cukup familier di tengah masyarakat Indonesia. Namun tahukah Anda bahwa tuyul tidak hanya ada di Indonesia, melainkan juga di negara lain, salah satunya Thailand. 

Hanya saja pakaian Tuyul versi Thailand lebih nyentrik dan memiliki rambut tipis. Tuyul di Thailand disebut kumanthong. Pedangdut asal Thailand yang merupakan peserta ajang pencarian bakat di Indonesia, Jirayut, pernah membahas tentang ini pada tahun lalu di podcast Denny Sumargo.

Baca Juga

“Di Thailand ada tuyul, tapi namanya kumanthong,” kata dia saat itu.

Ia mengatakan, tuyul Indonesia maupun Thailand sama-sama berwujud anak kecil dan bisa disuruh apa saja. Perbedaannya, tuyul Indonesia botak sementara di Thailand ada rambutnya sedikit serta mengenakan mahkota.

Selain itu, tuyul Indonesia sering digambarkan hanya mengenakan celana seperti popok, sementara di Thailand mengenakan pakaian rapi. Tetapi kumanthong ini disimpan dalam boneka yang berisi roh yang dijaga pemiliknya.

“Kalau ada yang muja, dia bisa keluar, pakai baju rapi. Tapi (wujudnya) bocah, ada rambut kayak Upin Ipin sedikit. Bisa disuruh apa saja, misalnya mau isengin orang. Itu setahu aku,” ujar Jirayut.

Kumanthong ini juga berkaitan dengan biksu Thailand, di mana boneka berwujud bayi itu sengaja diciptakan untuk menyelamatkan jiwa bayi aborsi atau prematur. Menurut para biksu, para bayi itu tidak mendapatkan tempat yang layak sehingga dibuatkan "tempat" untuk mereka hidup.

Kumanthong akan berperilaku sesuai dengan pemiliknya. Jika pemiliknya jahat maka ia bisa menjadi berbahaya, jika pemiliknya baik maka ia juga bisa menjadi suci.

Kepercayaan mengenai kumanthong masih ada hingga sekarang. Para pembuat kumanthong juga bukan orang sembarangan, artinya harus yang paham aturan dan bacaannya.

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement