Selasa 21 Feb 2023 15:16 WIB

Mencegah Ghibah dari Diri Sendiri

Seseorang perlu menghayati dalil-dalil mengenai larangan ghibah.

Mencegah Ghibah dari Diri Sendiri. Foto: Jaga Lisan. Ilustrasi
Foto: AP/Maya Alleruzzo
Mencegah Ghibah dari Diri Sendiri. Foto: Jaga Lisan. Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Untuk mencegah perbuatan ghibah, seseorang hendaknya menghayati dalil-dalil di dalam Alquran yang mengharamkan perbuatan ghibah. Setelah itu, memikirkan firman Allah SWT.

Alquran Surat Qaaf ayat 18:

Baca Juga

مَّا يَلْفِظُ مِن قَوْلٍ إِلَّا لَدَيْهِ رَقِيبٌ عَتِيدٌ

 Tiada suatu ucapanpun yang diucapkannya melainkan ada di dekatnya malaikat pengawas yang selalu hadir.

Alquran Surat Annur ayat 15:   

إِذْ تَلَقَّوْنَهُۥ بِأَلْسِنَتِكُمْ وَتَقُولُونَ بِأَفْوَاهِكُم مَّا لَيْسَ لَكُم بِهِۦ عِلْمٌ وَتَحْسَبُونَهُۥ هَيِّنًا وَهُوَ عِندَ ٱللَّهِ عَظِيمٌ

Artinya: (Ingatlah) di waktu kamu menerima berita bohong itu dari mulut ke mulut dan kamu katakan dengan mulutmu apa yang tidak kamu ketahui sedikit juga, dan kamu menganggapnya suatu yang ringan saja. Padahal dia pada sisi Allah adalah besar.

Juga bisa memaknai hadits berikut nii:

إِنَّ الْعَبْدَ لَيَتَكَلَّمُ بِالْكَلِمَةِ، يَنْزِلُ بِهَا فِي النَّارِ أَبْعَدَ مَا بَيْنَ الْمَشْرِقِ وَالْمَغْرِبِ

"Sesungguhnya seorang hamba mengucapkan kalimat tanpa dipikirkan terlebih dahulu, dan karenanya dia terjatuh ke dalam neraka sejauh antara timur dan barat." (HR. Muslim)

 

Dari Imam Hasan Al Bashri Rahimahumullah, bahwa seorang lelaki berkata kepadanya, "Sesungguhnya engkau telah menggunjingkan diriku."

Imam Hasan Al Bashri menjawab, "Aku tidak akan membiarkan dirimu meraih kedudukanku dengan menyerahkan semua kebaikanku kepadamu."

Diriwayatkan dari Ibnul Mubarak Rahimahumullah, dia mengatakan, "Seandainya aku melakukan ghibah terhadap seseorang, niscaya aku akan menggunjingkan kedua orang tuaku, karena keduanya adalah orang yang paling berhak dengan kebaikanku."

Untuk diketahui, ghibah sendiri menurut  Imam An-Nawawi, dalam Al-Adzkaar al-Nawawiyyah, yang diterjemahkan oleh Bahrun Abu Bakar dan Anwar Abu Bakar, menjelaskan, ghibah adalah membicarakan seseorang yang di dalamnya terdapat hal-hal yang tidak ia sukai, baik terkait fisik, agama, duniawi, diri, bentuk, akhlak, harta, anak, orang tua, istri, pelayan, budak, sorban, bahu, jalan, gerakan, kecerahan, kejorokan, wajah yang masam, kelancarannya, maupun hal lain yang berhubungan dengan diri seseorang.

Itu semua dilakukan baik secara lisan, tulisan, sindiran, isyarat dengan mata, tangan, kepala, maupun yang lainnya. 

Sumber: Kitab Al-Adzakaarun Nawawiyyah / Imam Nawawi

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement