Selasa 27 Dec 2022 20:39 WIB

Penjelasan Ilmiah Mengapa Allah SWT Abadikan Laba-Laba dalam Alquran

Alquran mengabadikan laba-laba dalam satu surat khusus yaitu Al-Ankabut.

Rep: Ratna Ajeng Tejomukti / Red: Nashih Nashrullah
Ilustrasi sarang laba-laba. Alquran mengabadikan laba-laba dalam satu surat khusus yaitu Al-Ankabut
Foto:

Laba-laba memiliki enam spigot untuk memutar sutra. Spigotitu mencampur cairan untuk mengatur komposisi. 

Mereka dapat membuat satu jenis sutra untuk menangkap lalat dan membuat benang lainnya untuk membentuk parasut yang bisa membawa mereka ke angin. 

Mushtafa Mahfud, seorang peneliti Mesir menjelaskan, pembuat sarang laba-laba berjenis kelamin betina. 

Setelah berhubungan seks dengan pejantannya, dia akan langsung membenci dan berusaha membunuhnya. Sementara itu, telur-telur laba- laba yang menetas itu pun tindih-menindih dan sebagian di antaranya mati. 

Alquran menjelaskan bahwa sarang laba-laba bak rumah yang rapuh. Kata 'auhan' diambil dari kata 'wahn' yang berarti lemah atau rapuh. 

Kelemahan sarang laba-laba untuk menjadi tempat perlindungan sepintas terlihat sangat menonjol. Anda dapat menghancurkan sarang itu hanya dengan satu jari. 

Quraisy Shihab mengutip Musthafa Mahmud menjelaskan, benang-benang yang dihasilkan laba-laba memang jauh lebih kuat dari baja dalam kadar yang sama. 

Di sisi lain, dia lebih lentur dari sutra. Karena itu, apa yang dimaksud ayat di atas bukan kepada benang atau material yang membentuknya. Predikat rapuh itu ditujukan kepada sarang atau rumah laba-laba. 

Baca juga: Alquran Menggetarkan Hati Mualaf Monica Witt, Mantan Intelijen Amerika Serikat

Kelemahan rumah laba-laba bukan pada unsur atau struktur bangunannya. Kalau itu yang dijadikan patokan, rumah laba-laba adalah rumah paling kuat. Kelemahannya ada pada fungsi utama sebuah rumah. 

Sebuah rumah mempunyai fungsi utama untuk melindungi penghuninya. Pada sarang laba-laba rumah itu tidak melindunginya sama sekali dari hujan, panas, angin. 

Quraisy menjelaskan, ayat di atas bermaksud menggambarkan kelemahan sarang laba-laba. Sikap kaum musyrikin yang menjadikan berhala-berhala sebagai pelindung disamakan dengan sarang laba- laba. 

Sarangnya tidak melindungi dari sengatan panas dan dingin. Sedikit gerakan yang menyentuh sarang itu akan porak poranda dengan hanya sentuhan tangan.

Dalam Buku Pintar Sains dalam Alquran tulisan Nadiah Thayyarah menyebut baru-baru ini terungkap bahwa jaring laba-laba tidak bisa bertahan lebih dari satu malam. Setelah semalam jaring ini tidak lagi dapat digunakan untuk berburu mangsa. Ini karena zat pelengketnya sudah kering.

 

Perumpamaan ini sama dengan berhala-berhala kaum musyrikin. Dia hanya memiliki nama yang diberikan kaum musyrikin sebagai tuhan-tuhan. Tapi, dia sama sekali tidak memiliki sifat ketuhanan. Dia pun tak mempunyai perlindungan dan tidak bisa memberi perlindungan.   

sumber : Harian Republika
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement