Jumat 16 Dec 2022 05:50 WIB

Naskah Khutbah Jumat: Ketidaktahuan Manusia

Semakin jauh kita melangkah, maka yang semakin tampak adalah ketidaktahuan kita.

Gugusan galaksi SMACS 0723. Gambar kiri diambil dengan teleskop Hubble, semesntara gambar kanan dengan telekop James Webb. Naskah Khutbah Jumat: Ketidaktahuan Manusia
Foto: hubble/ NASA, ESA, CSA, and STScI
Gugusan galaksi SMACS 0723. Gambar kiri diambil dengan teleskop Hubble, semesntara gambar kanan dengan telekop James Webb. Naskah Khutbah Jumat: Ketidaktahuan Manusia

REPUBLIKA.CO.ID, Oleh: Diko Ahmad Riza PrimadiMahasiswa Magister Pendidikan Matematika UAD

إِنّ الْحَمْدَ ِللهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ وَنَعُوْذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَسَيّئَاتِ أَعْمَالِنَا مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلاَ مُضِلّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلاَ هَادِيَ لَهُ أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلهَ إِلاّ اللهُ وَأَشْهَدُ أَنّ مُحَمّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ اَللهُمّ صَلّ وَسَلّمْ عَلى مُحَمّدٍ وَعَلى آلِهِ وِأَصْحَابِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدّيْن. فَيَا أَيُّهَا الْحَاضِرُوْنَ رَحِمَكُمُ اللهُ، اُوْصِيْنِيْ نَفْسِىْ وَإِيَّاكُمْ بِتَقْوَى اللهِ، فَقَدْ فَازَ الْمُتَّقُوْنَ. قَالَ اللهُ تَعَالَى :يَا اَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوْا اتَّقُوْا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنَّ إِلاَّ وَاَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ. أَمَّا بَعْدُ

Baca Juga

Ma’asyiral muslimin rahimakumullah

Segala puji kita panjatkan kepada Allah, Tuhan Semesta Alam atas berbagai nikmat yang telah Ia anugerahkan pada kita semua. Allah juga masih memberikan kita nikmat sehat dan umur yang semoga senantiasa memberikan keberkahan. Dan lebih dari itu, kita masih bisa merasakan nikmat iman dan Islam. Yang dengan nikmat ini mudah-mudahan Allah mengampuni segala kesalahan kita semua. Dan tak lupa, shalawat beriringkan salam semoga tercurah limpahkan kepada Nabi Muhammad saw, keluarga, sahabat, serta manusia yang menyertai langkahnya hingga hari kiamat.

Ma’asyiral muslimin rahimakumullah

Dunia masih terlalu cepat untuk disimpulkan. Bahkan jika kita tunggu seribu tahun lagi, saya tidak yakin manusia dapat memberikan gambaran yang utuh dan sempurna tentang dunia yang kita huni saat ini.

Meski banyak kemajuan telah ditorehkan manusia dalam berbagai penelitian dan pengembangan teknologi, namun manusia lupa akan keterbatasan dirinya sendiri. Sehingga membuat manusia merasa angkuh dan beranggapan bahwa dunia dapat ditaklukkan hanya dengan kecerdasannya. Hal ini kemudian berimplikasi kepada sikap dan tingkah laku manusia yang semena-mena terhadap alam dan lingkungan.

Fenomena ini bukan tanpa alasan, keberhasilan menakjubkan fisika dan cabang ilmu pengetahuan lain di abad ke-20 mungkin seolah menyatakan bahwa kita hanya perlu merapikan bagian-bagian yang kusut, memperbaiki pengukuran dalam percobaan, serta memberi sentuhan akhir bagi teori-teori matematis yang telah ditemukan. Temuan ini menyiratkan bahwa sebagian besar hal yang ingin diketahui telah diketahui dan kita hanya tinggal berleha-leha.

Hal ini tentu tak lepas dari kesuksesan manusia modern melakukan lompatan di bidang sains seperti fisika, matematika, kimia, biologi dan lain sebagainya. Seperti telah ditemukannya berbagai macam teknologi dan aplikasi yang dapat mempermudah kehidupan manusia. Dengan segala kemudahan yang tersaji akibat dari berbagai penemuan dan pengembangan yang pesat dalam hal ilmu pengetahuan, timbul pertanyaan apakah seluruh misteri di alam raya sudah tersibak seluruhnya?

Nyatanya tidak demikian. Jim Al-Khalili, ahli fisika kuantum dan salah seorang komunikator sains tersohor di Britania. Ia mengatakan, kita berada semakin jauh dari ujung fisika daripada yang kita kira 30 tahun lalu.

Kita sedang membicarakan Model Standar untuk menjelaskan semua bangun dasar zat dan energi, tapi kita kini cukup yakin bahwa segala hal yang sudah kita temukan ternyata hanya 5% dari keseluruhan alam semesta. Yang 95% dikenal sebagai zat gelap dan energi gelap, dan masih misterius.

 

sumber : https://suaramuhammadiyah.id/2022/12/08/ketidaktahuan-manusia/
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement