Senin 26 Sep 2022 00:00 WIB

Kemenangan Romawi yang Diabadikan Alquran, Pukulan Telak untuk Musyrik Makkah

Alquran mengabadikan kemenangan Romawi atas Persia

Rep: Fuji E Permana/ Red: Nashih Nashrullah
Ilustrasi pasukan Romawi. Alquran mengabadikan kemenangan Romawi atas Persia
Foto:

Harga unta seratus ekor sangat tinggi pada waktu itu, sehingga kalau tidak karena keyakinan akan kebenaran ayat-ayat Alquran yang ada di dalam hati Abu Bakar, tentu beliau tidak akan berani mengadakan taruhan sebanyak itu, apalagi jika dibaca sejarah bangsa Romawi pada waktu kekalahan itu dalam keadaan kocar-kacir. 

Amat sukar diramalkan mereka sanggup mengalahkan bangsa Persia yang dalam keadaan kuat, hanya dalam tiga sampai sembilan tahun mendatang. 

Keyakinan yang kuat seperti keyakinan Abu Bakar itu merupakan keyakinan kaum Muslimin, yang tidak dapat digoyahkan oleh apapun, sekalipun dalam bentuk siksaan, ujian, penderitaan, pemboikotan, dan sebagainya. 

Hal ini merupakan modal utama bagi kaum Muslimin menghadapi jihad yang memerlukan waktu yang lama di masa yang akan datang. 

Jika kaum Muslimin mempunyai keyakinan dan berusaha seperti kaum Muslimin di masa Rasulullah SAW, pasti pula Allah SWT mendatangkan kemenangan kepada mereka. 

Ketiga, terjadinya suatu peristiwa adalah urusan Allah SWT, tidak seorangpun yang dapat mencampurinya. Allah SWT yang menentukan segalanya sesuai dengan hikmah dan kebijaksanaan-Nya. 

Hal ini berarti bahwa kaum Muslimin harus mengembalikan segala urusan kepada Allah SWT saja, baik dalam kejadian seperti di atas, maupun pada kejadian dan peristiwa yang merupakan keseimbangan antara situasi dan keadaan. 

Kemenangan dan kekalahan, kemajuan, dan kemunduran suatu bangsa, demikian pula kelemahan dan kekuatannya yang terjadi di bumi ini, semuanya kembali kepada Allah SWT. 

Allah SWT berbuat menurut kehendak-Nya. Semua yang terjadi bertitik tolak kepada kehendak Zat yang mutlak itu. Jadi berserah diri dan menerima semua yang telah ditentukan Allah SWT adalah sifat yang harus dimiliki oleh seorang mukmin. 

Hal ini bukanlah berarti bahwa usaha manusia tidak ada harganya sedikit pun, karena hal itu merupakan syarat berhasilnya suatu pekerjaan. 

Dalam suatu hadits diriwayatkan bahwa seorang Arab Badui melepaskan untanya di muka pintu masjid Rasulullah, kemudian ia masuk ke dalamnya sambil berkata, “Aku bertawakal kepada Allah,” lalu Nabi bersabda, "Ikatlah unta itu sesudah itu baru engkau bertawakal." (Riwayat at-Tirmizi dari Anas bin Malik) Berdasarkan hadits ini, seorang Muslim disuruh berusaha sekuat tenaga, kemudian ia berserah diri kepada Allah SWT tentang hasil usahanya itu. 

Akhir ayat ini menerangkan bahwa kaum Muslimin bergembira ketika mendengar berita kemenangan bangsa Romawi atas bangsa Persia. 

Mereka bergembira karena, pertama, mereka telah dapat membuktikan kepada kaum musyrik Makah atas kebenaran berita-berita yang ada dalam ayat Alquran.

Kedua, kemenangan bangsa Romawi atas bangsa Persia merupakan kemenangan agama Samawi atas agama ciptaan manusia. 

 

Ketiga, kemenangan bangsa Romawi atas bangsa Persia mengisyaratkan kemenangan kaum Muslimin atas orang-orang kafir Makkah dalam waktu yang tidak lama lagi.      

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement