Rabu 01 Jun 2022 07:22 WIB

Menghayati Surat Al Fatihah

Surat Al Fatihah memiliki banyak julukan,

Rep: Alkhaledi Kurnialam / Red: Agung Sasongko
Al Fatihah
Foto: Muslimcorner.com
Al Fatihah

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Surat Al Fatihah memiliki banyak julukan, seperti ummul kitab (Ibu Kitab) hingga sab'ul matsani (tujuh ayat yang diulang). Suatu tanda keutamaan surat ini dari berbagai surat lain dalam Alquran. 

Rasulullah bahkan menggambarkan surat ini dalam sabdanya yang artinya:

Baca Juga

“Demi Dzat yang jiwaku berada di tangan-Nya, yang semacam itu tidak diturunkan dalam taurat, injil, zabur, dan furqan. Ini adalah surah dengan tujuh ayat yang sering diulang, dan Alquran yang luar biasa yang diberikan kepadaku.” (HR. At-Tirmidzi)

Seorang penulis Muslim, Dr. Mohannad Hakeem Mohannad Hakeem menjelaskan, surat ini membahas tiga tema utama, yakni mengenalkan Allah SWT sebagai Tuhan, beribadah kepada Allah dan Islam sebagai jalan yang lurus. 

Keutamaan-keutamaan Al Fatihah yang dijelaskan di atas, kiranya sudah dapat menjadi bekal bagi seorang hamba untuk menjadikan surat ini sebagai suatu yang istimewa di hati dan pikirannya. Yang kemudian langkah selanjutnya adalah menghayati Al Fatihah untuk diamalkan dalam kehidupan sehari-hari. 

Sikap ini ditunjukkan oleh Khalifah Islam, Umar Bin Abdul-Aziz yang ketika membaca Surat Al Fatihah, dia akan berhenti sejenak setelah membaca setiap ayat. Ketika ditanya tentang itu, dia menjawab: “Karena aku ingin menikmati balasan dari Tuhanku." 

Umar bin Abdul Aziz sebenarnya mengacu pada hadist Nabi tentang Al Fatihah:

Nabi berkata bahwa Allah berfirman:

“Aku telah membagi shalat antara Aku dan hamba-Ku, setengah untuk-Ku dan setengah untuknya, dan hamba-Ku akan mendapatkan apa yang dia minta.

Karena ketika hamba berkata, "Segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam," (ayat pertama Al Fatihah) Allah berfirman, 'Hamba-Ku memuji-Ku'.

Ketika seorang hamba berkata, "Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang," Allah berfirman, 'Hamba-Ku memuji-Ku'.

Ketika seorang hamba berkata "Penguasa Hari Pembalasan," Allah berkata 'Hamba-Ku telah memuliakan Aku.'

Ketika dia berkata, "Dialah yang kami sembah dan kepada-Mu kami mohon pertolongan," Dia berkata, 'Ini adalah milik-Ku dan hamba-Ku. Dia akan diberikan apa yang dia minta.’

Ketika dia berkata, "Tunjukkan kami ke jalan yang lurus, jalan orang-orang yang telah Engkau beri nikmat, bukan orang-orang yang menimbulkan amarah [Mu] atau orang-orang yang sesat," Dia berkata 'Ini untuk hamba-Ku, dan hamba-Ku akan mendapatkan apa yang dia minta” (HR. Muslim, At-Tirmidzi, Ahmad).

Menghayati Al Fatihah

Dr. Mohannad Hakeem Mohannad Hakeem memberikan tips tentang cara menghayati surat istimewa ini dengan metode yang sering dia gunakan. Berikut cara menghayatinya saat membaca tiap ayat dalam Al Fatihah:

Ayat pertama

Selalu awali segala urusan dengan menyebut nama Allah. 

Ayat kedua

Ayat kedua merupakan pujian kepada Allah yang mengatur segala nikmat kita di dunia. 

Ayat ketiga

Allah SWT mengenalkan diri-Nya sebagai Tuhan dengan sifat Arrahman dan Arrahim dari semua sifat yang ada kepada manusia. 

Ayat keempat

Allah SWT penguasa hari akhir. Dia yang memutuskan kondisi manusia di hari kiamat kelak

Ayat kelima

Ayat ini disebut sebagai inti surat, yakni Tauhid. Kepada Allah saja menyembah dan meminta pertolongan. 

Ayat keenam

Permohonan paling utama seorang hamba adalah diberi petunjuk jalan yang benar dari Allah SWT

Ayat ketujuh

Ingatlah bahwa Anda bukan satu-satunya yang mencari jalan lurus

Tuhan telah memberkati banyak generasi sebelum kita dengan bimbingan. Anda dapat membaca tentang mereka di dalam Al-Qur'an dan dalam sejarah Islam. Ayat ini membantu Anda merenungkan kehidupan mereka dan meminta Allah untuk mengikuti jejak mereka. 

Demikian pula, banyak orang mendapatkan murka Allah dan tersesat; Ayah ini membantu Anda menentukan apa yang benar-benar Anda inginkan dari Allah dan membantu Anda menyusun rencana tindakan khusus untuk mencapai tujuan Anda. Ini juga mendorong Anda untuk mencari teman dan teman yang baik dan menjauhi pengaruh dan teman yang buruk. Alkhaledi kurnialam 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement