Ahad 01 May 2022 20:35 WIB

13 Keutamaan Zakat: Hapus Dosa Hingga Sifat Penghuni Surga

Harta tidak akan berkurang karena sedekah.

Ilustrasi Zakat
Foto:

8. Bukti Keimanan Pelakunya

Dalam kitab Syarh Al-Mumti, dijelaskan bahwa zakat adalah bukti kebenaran iman pelakunya. Karena harta itu dicintai oleh jiwa, dan kita tidak akan mengorbankan sesuatu yang dicintai kecuali karena mengharapkan sesuatu yang lebih dicintainya. Dari situ kita bisa lihat kejujuran pelakunya dalam mencari ridha Allah.

9. Membersihkan Akhlak

Ibnu Qayyim dalam kitab Zadul Ma’ad menjelaskan bahwa zakat membersihkan akhlak orang yang mengeluarkannya dan melapangkan dadanya. Orang yang berzakat masuk kedalam golongan orang yang dermawan dan dikeluarkan dari golongan orang bakhil. Seseorang yang mengeluarkan zakat, dengan kerelaan, dan kemurahan hatinya, maka ia akan merasakan kelapangan dalam jiwanya.

10. Menjaga Harta dari Orang Jahat

Zakat akan menjaga harta dan melindunginya dari perhatian orang-orang fakir dan jamahan orang-orang yang jahat.

11. Membantu Orang Fakir dari Kemiskinan

Dalam kitab Al-Fiqih Al Islami wa Adilatuhu disebutkan bahwa zakat dapat membantu orang-orang fakir dan orang-orang yang membutuhkan. Yaitu menggandeng tangan mereka untuk memulai usaha baru dan semangat baru jika mereka orang-orang yang mampu. Serta membantu mereka menjalani hidup yang mulia jika mereka orang-orang yang lemah. Zakat melindungi masyarakat dari penyakit kemiskinan, dan melindungi negara dari kemerosotan dan kelemahan.

12. Penopang Masyarakat Muslim

Disebutkan juga dalam kitab Al-Fiqih Al Islami wa Adilatuhu bahwa Zakat adalah partisipasi seorang Muslim dalam menunaikan kewajiban sosialnya guna menopang sendi-sendi kehidupan masyarakat Islam. Yaitu dengan memberikannya ketika dibutuhkan, mempersiapkan pasukan, menolak serangan musuh, dan membantu kaum fakir hingga berkecukupan.

13. Bentuk Mensyukuri Harta

Al-Qurafi dalam kitab Adz-Dzakhirah menjelaskan bahwa zakat adalah bentuk ungkapan syukur akan nikmat harta yang kita miliki.

Terakhir, dalam menghadapi situasi akibat pandemic Covid-19 ini, tidak hanya pemerintah yang bergerak. Umat Islam pun harus terlibat menyelamatkan fakir miskin yang paling menderita akibat wabah ini.

Kita bisa berkontribusi dengan berbagai macam cara. Termasuk berkontribusi sesuai dengan kemampuan dan kondisi masing-masing. Dalam konteks ini, zakat, infak dan sedekah kita bisa diberikan untuk mereka yang terdampak dan ada di sekitar kita.

Mungkin kita belum jadi orang kaya dan berkecukupan, namun tetap diperlukan pengorbanan dan kepedulian dari kita untuk membantu orang miskin yang terdampak wabah ini. Kedermawanan saat ini sangat diperlukan bagi banyak orang. Hal ini diperkuat sebuah hadits, dimana Nabi berkata: “Sungguh mengherankan kondisi orang yang beriman, semua urusannya baik. Hal itu tidak dimiliki kecuali oleh orang yang beriman. Ketika dia mendapatkan kenikmatan, dia bersyukur, dan itu baik baginya, dan ketika dia mendapatkan musibah, dia bersabar, dan itu baik baginya.”

Baca Juga: Ziswaf dan Semangat Kedermawanan dalam Pandemi Covid-19

Dalam kondisi seperti saat ini, kedermawanan tidak hanya dilakukan oleh orang mampu saja, orang yang punya sedikit harta juga diupayakan untuk bersedekah. Dalam hadits yang diriwayatkan Abu Dawud dan Ahmad dari shahabat Abi Dzar, di mana beliau berkata: “Wahai Rasulullah, sedekah apakah yang paling utama? Beliau menjawab: “Kepayahan bersedekah orang yang hanya mempunyai sedikit.”

Mari kita semua terus bergerak, membantu menyelamatkan sesama, terutama  orang-orang yang sulit secara ekonomi di masa pandemi Covid-19 ini. Dengan zakat, infak dan sedekah yang bisa kita berikan meskipun mungkin jumlahnya sedikit, mudah-mudahan akan diberikan pahala berlipat dan menjadikan berkah harta yang kita miliki.

Disebutkan dalam satu riwayat dari ‘Utsman bin ‘Affan, bahwa beliau berkata: “…Demi Allah, satu dirham yang diinfaqkan oleh seseorang dengan bersusah payah itu lebih baik dari 10.000 dirham orang kaya yang jauh lebih sedikit dibandingkan dengan hartanya yang berlimpah.”

Semoga kita semua dijadikanhamba Allah yang dermawan dan senantiasa diberkahi dan dilindung Allah dari berbagai kesulitan dan musibah.

-- Semarang menjelang subuh, Jumát, 5 Mei 2020/9 Ramadhan 1441 H

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement