REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Dalam keseharian, kita sering kali berjumpa dengan sesama muslim di jalan, di kantor, atau saat memasuki rumah.
Namun, tak jarang ucapan "Assalamualaikum" justru malah dianggap sekadar basa-basi. Padahal, salam bukan hanya sapaan, melainkan doa agar orang yang menerimanya mendapat keselamatan, kebahagiaan, dan kesejahteraan.
Ucapan assalamualaikum bukan sekadar ungkapan ramah, melainkan doa yang bersumber dari salah satu nama Allah, yaitu As-Salam (Yang Maha Sejahtera). Ibnu Mas’ud, sebagaimana diriwayatkan dalam hadis Nabi Muhammad SAW, menegaskan:
“As-salam adalah salah satu nama dari nama-nama Allah SWT dan diperintahkan untuk disebarluaskan agar orang yang menerimanya mendapatkan keselamatan dan kesejahteraan dari Zat as-Salam (Yang Maha Sejahtera),” (Ensiklopedi Islam, 1/180).
Di dalam Alquran, kata salam muncul sekitar 146 kali di berbagai surah, menegaskan betapa agungnya makna ucapan ini.
Bahkan, salam pertama kali diajarkan langsung oleh Allah kepada Nabi Adam AS untuk disampaikan kepada para malaikat. Saat Adam mengucapkan assalamualaikum, para malaikat pun menjawab assalamu’alaika wa rahmatullah, sebuah doa penuh berkah.
Ucapan salam memiliki kedudukan hukum yang jelas. Imam Nawawi dalam kitab Al-Minhaj menjelaskan:
"Ketahuilah bahwa memulai salam hukumnya adalah sunnah dan menjawab salam hukumnya adalah wajib.” (Alminhaj, 7/261),
Sementara, dalam surah Al-An’am ayat 54, Allah menegaskan bahwa salam merupakan sunnah muakkad, sunnah yang sangat dianjurkan dan pahalanya lebih besar.
Karena itu, seorang Muslim yang terbiasa tidak mengucapkan salam dipandang belum menyempurnakan ajaran Islam meskipun tidak sampai berdosa. Allah SWT berfirman:
وَاِذَا جَاۤءَكَ الَّذِيْنَ يُؤْمِنُوْنَ بِاٰيٰتِنَا فَقُلْ سَلٰمٌ عَلَيْكُمْ
Artinya: "Apabila orang-orang yang beriman pada ayat-ayat Kami datang kepadamu, katakanlah, “Salamun ‘alaikum (semoga keselamatan tercurah kepadamu)..." (QS Al-An‘am [6]:54)
Ada satu kisah menarik dari sahabat Nabi, Kildah bin Hanbali, yang suatu ketika masuk ke rumah Rasulullah tanpa mengucapkan salam. Nabi pun menegurnya dengan lembut:
“Kembalilah, dan ucapkanlah salam lebih dahulu dan kemudian tanyakan apa boleh masuk ke dalam rumah” (HR at Turmizi).
Kisah ini menegaskan bahwa salam adalah adab dasar seorang muslim yang tidak boleh diabaikan, bahkan saat bertamu sekalipun.
