Rabu 20 Aug 2025 08:30 WIB

Penerima Syafaat yang Paling Berbahagia pada Hari Kiamat

Syafaat menjadi hal yang paling dicari di hari kiamat.

Ilustrasi berdzikir untuk mendapatkan syafaat di hari kiamat.
Foto: Republika/Thoudy Badai
Ilustrasi berdzikir untuk mendapatkan syafaat di hari kiamat.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Syafaat menjadi hal yang paling diharapkan banyak orang pada hari kiamat. Mereka akan memohon hal tersebut, tapi belum tentu mendapatkannya. Hanya orang-orang tertentu yang menerima syafaat. Mereka adalah orang-orang dengan hati yang bersih dan penuh keimanan.

Secara umum, syafaat berarti pertolongan atau pembelaan yang diberikan seseorang kepada orang lain, terutama di hari kiamat. Dalam konteks Islam, syafaat merujuk pada pertolongan yang diberikan oleh Nabi Muhammad SAW dan orang-orang pilihan lainnya kepada umat manusia di hari kiamat, dengan izin Allah, untuk mendapatkan pengampunan dosa atau keringanan dari siksa. 

Baca Juga

Syafa’at yang paling dirasakan manfaatnya oleh seseorang hamba ialah syafa’at yang diberikan oleh Nabi Muhammad saw, kepada seseorang yang hati dan jiwanya mengakui keesaan Allah. Abu Hurairah menanyakan hal tersebut kepada Rasulullah saw, lalu Rasulullah menjawab:

أَسْعَدُ النَّاسِ بِشَفَاعَتِيْ يَوْمَ الْقِيَامَةِ مَنْ قَالَ: لاَ إِلٰهَ إِلاَّ الله ُخَالِصًا مِنْ قَلْبِهِ وَنَفْسِهِ (رواه البخاري عن أبي هريرة)

Manusia yang paling bahagia dengan syafa’atku pada Hari Kiamat, ialah orang-orang yang mengucapkan: “Lā ilahā illallāh” yang timbul dari hati dan jiwa yang bersih.” (Riwayat al-Bukhārī dari Abu Hurairah)

Ucapan kalimat tauhid di atas bukan sekadar secara lisan, tapi jauh lebih dalam, terpatri dalam hati. Kemudian diamalkan dalam perbuatan sehari-hari. Kekuatan kalimat tauhid yang sudah tertanam di hati akan membuat setiap orang berhati-hati dalam berkata dan berbuat. Kemudian menenangkan makhluk sekitar.

Hadits tersebut memperkuat firman Allah Surah an Najm ayat 26,

وَكَمْ مِّنْ مَّلَكٍ فِى السَّمٰوٰتِ لَا تُغْنِيْ شَفَاعَتُهُمْ شَيْـًٔا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ اَنْ يَّأْذَنَ اللّٰهُ لِمَنْ يَّشَاۤءُ وَيَرْضٰى

Wa kam mim malakin fis-samāwāti lā tugnī syafā‘atuhum syai'an illā mim ba‘di ay ya'żanallāhu limay yasyā'u wa yarḍā.

Betapa banyak malaikat di langit yang syafaat (pertolongan) mereka sedikit pun tidak berguna, kecuali apabila Allah telah mengizinkan(-nya untuk diberikan) kepada siapa yang Dia kehendaki dan ridai.

Tafsir Alquran Kementerian Agama menjelaskan,

Kemudian Allah swt menerangkan tentang betapa banyak malaikat di langit yang tidak dapat menolong manusia dengan pertolongan apa pun, kecuali bila Allah memberikan izin kepada mereka untuk orang yang dikehendaki-Nya yaitu orang yang ikhlas dalam perkataan dan perbuatannya. Apabila keadaan malaikat demikian halnya, sedangkan malaikat adalah makhluk yang dekat kepada Tuhan, maka bagaimana dengan berhala-berhala yang hanya berupa benda mati tidak mempunyai ruh dan kehidupan itu? Jelasnya berhala-berhala itu sama sekali tidak ada manfaatnya.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement