REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Sungguh kita semua harus berhati-hati terhadap tipu daya Dajjal. Dia tampil seperti orang shaleh, orang ahli ibadah. Kemudian memikat banyak orang. Lambat laun dia mengaku sebagai nabi, bahkan akhirnya mengaku sebagai tuhan.
Karena itulah kita dianjurkan untuk selalu membaca doa berikut ini agar terhindar dari fitnah Dajjal,
"اللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِكَ مِنْ عَذَابِ جَهَنَّمَ وَمِنْ عَذَابِ الْقَبْرِ وَمِنْ فِتْنَةِ الْمَحْيَا وَالْمَمَاتِ وَمِنْ شَرِّ فِتْنَةِ الْمَسِيحِ الدَّجَّالِ"
Allāhumma innī a'ūdzu bika min 'adābi jahannam wa min 'adābi al-qabri wa min fitnati al-mahya wal mamāti wa min syarri fitnati al-masīhi ad-dajjāl.
"Ya Allah, sungguh aku berlindung kepada-Mu dari siksa neraka, dari siksa kubur, dari fitnah hidup dan mati, dan dari kejahatan fitnah dajjal."
Dajal diterangkan dalam hadits memiliki kelebihan-kelebihan seperti halnya mukjizat para nabi, kelebihan ini disebut dengan istidraj, yaitu sesuatu kemampuan atau kenikmatan yang diberikan oleh Allah tetapi digunakan untuk kemaksiatan.
Istidraj merupakan istilah dalam bahasa Arab yang merujuk pada suatu bentuk pengabaian Allah terhadap kaum berdosa yang mendapat nikmat dunia. Istidraj bisa membuat seseorang menjadi lalai, sombong, dan terlena dengan dunia.
Istidraj bersifat sebagai suatu bentuk ujian kepada orang yang melakukan dosa tanpa segera dihukum. Allah memberikan kesenangan atau kenikmatan duniawi kepada orang tersebut, sehingga ia mungkin semakin tenggelam dalam dosa dan keingkarannya.
Istidraj sering dijelaskan sebagai cara Allah memberikan kebebasan kepada seseorang untuk sementara waktu sebelum hukuman yang lebih berat menimpanya. Dalam konteks ini, istidraj dianggap sebagai suatu bentuk kebijaksanaan Allah yang memungkinkan orang tersebut mengetahui kesalahan dan dosanya, namun Allah memberikan kesempatan untuk bertaubat sebelum hukuman yang lebih berat diterapkan.