REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA— Rasulullah SAW pernah bersabda tentang bagaimana memperlakukan lalat yang jatuh di minuman seseorang. Ucapan semacam ini merupakan pernyataan atas tradisi baru yang belum pernah disampaikan sebelumnya sepanjang sejarah masyarakat Arab.
عن أبي هريرة رضي الله عنه أن رسول الله صلى الله عليه وسلم قال: "إذا وقع الذباب في شراب أحدكم فليغمسه ثم لينزعه، فإن في أحد جناحيه داء وفي الآخر شفاء ً." رواه البخاري في صحيحه
Dari Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu, bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:”Apabila lalat masuk/terjatuh ke dalam minuman salah seorang di antara kalian, maka celupkanlah (lalat itu) kemudian buanglah, karena sesungguhnya pada salah satu sayapnya ada penyakit (racun) dan pada sayap yang lainnya ada penawarnya.” (HR al-Bukhari 2/329, 4/71-72, ad-Darimi 2/99, Ibnu Majah 3505 dan Ahmad 2/398).
Hadits ini menyebutkan dua hal, yang keduanya tidak diketahui sebelumnya yaitu yang pertama lalat adalah pembawa penyakit dan ini adalah sesuatu yang sudah diketahui oleh semua orang.
Dan yang kedua, apa yang tidak diketahui banyak orang adalah bahwa lalat juga membawa zat antibakteri yang sangat baik. Berikut ini adalah investigasi yang ditulis oleh Izzuddin Jawwalah, seorang ilmuan dari Mesir tentang hal ini.
BACA JUGA: Berkat Kecerdasan Ilmuwan Iran, Program Nuklir tak Dapat Diserang atau Dibom Sekalipun
Dia menjelaskan, telah diketahui sejak zaman dahulu bahwa beberapa hal yang berbahaya memiliki racun yang bermanfaat dan obat di dalam racunnya.
Dua hal yang berlawanan dapat bertemu pada satu hewan, seperti jarum kalajengking yang memiliki racun yang "bermanfaat", dan racunnya dapat menjadi obat, dan ini adalah pendapat para ulama.
Demikian juga dengan lalat. Salah satu sayap lalat adalah penyakit dan sayap yang lain adalah obat dan penyembuh di antara keajaiban-keajaiban ciptaan Allah dan keajaiban-keajaiban alam-Nya.
