REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Banyak kalangan non-Muslim di seluruh dunia menganggap Islam sebagai agama kekerasan yang disebarkan oleh Nabi Muhammad SAW dengan paksaan dan menggunakan pedang.
Kelompok-kelompok tertentu seperti ISIS dan Boko Haram mempromosikan gagasan ini saat mereka menyebarkan teror mereka dengan kedok Islam.
Dalam artikel ini, Arif Bharakda, Wakil Editor The Muslim Vibe ingin mengkaji apa yang dikatakan Alquran tentang perang.
Bagaimanapun juga, ini adalah panduan bagi semua Muslim untuk diikuti. Jika seseorang yang mengaku sebagai Muslim melakukan sesuatu yang bertentangan dengan Alquran, kita tidak akan menganggapnya non-Muslim, tetapi pada saat yang sama kita akan mengatakan bahwa tindakan mereka tidak memiliki dasar Alquran, oleh karena itu tidak ada dasarnya pada Islam.
Jadi, pedoman apa yang diberikan Alquran kepada kita mengenai perang, perdamaian dan kekerasan?
Perdamaian pilihan pertama
Kitab suci Alquran pertama-tama dan terutama mendorong orang untuk menerapkan perdamaian. Sebagai contoh, jika seseorang mengganggu, menghina atau menjengkelkan kita, kita tidak boleh langsung menanggapi dengan kata-kata atau tindakan kita sendiri.
BACA JUGA: Berkat Kecerdasan Ilmuwan Iran, Program Nuklir tak Dapat Diserang atau Dibom Sekalipun
Bahkan, kita harus benar-benar menanggapi dengan damai dan melanjutkan hidup kita. Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman:
وَعِبَادُ الرَّحْمٰنِ الَّذِيْنَ يَمْشُوْنَ عَلَى الْاَرْضِ هَوْنًا وَّاِذَا خَاطَبَهُمُ الْجٰهِلُوْنَ قَالُوْا سَلٰمًا
"Hamba-hamba Tuhan Yang Maha Pengasih itu adalah yang berjalan di atas bumi dengan rendah hati dan apabila orang-orang bodoh menyapa mereka (dengan kata-kata yang menghina), mereka mengucapkan, “Salam.” (QS Al-Furqān Ayat 63)
Ikuti Whatsapp Channel Republika