REPUBLIKA.CO.ID,Setiap manusia yang diuji akan mengalami kesulitan. Ketika itulah manusia diperintahkan untuk meminta pertolongan hanya kepada Allah SWT. Islam mengajarkan sholat hajat, yakni ibadah yang dikerjakan untuk memohon hajat atau kebutuhan kepada Allah Yang Maha Kuasa.
Ketika seorang Muslim mempunyai keinginan tertentu atau sedang mencari solusi atas permasalahan yang sedang dihadapi, dianjurkan untuk melaksanakan sholat hajat sebanyak dua rakaat. Berikut ini beberapa dalil tentang sholat hajat yang dijadikan rujukan.
Pertama, hadits yang diriwayatkan Abu Abdillah Muhammad ibn Yazid ibn Majah al-Rabʻi al-Qazwini yang akrab disebut Ibnu Majah.
عَنْ عُثْمَانَ بْنِ حُنَيْفٍ أَنَّ رَجُلًا ضَرِيرَ الْبَصَرِ أَتَى النَّبِيَّ صَلَّى اللّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَ ادْعُ اللهَ لِي أَنْ يُعَافِيَنِي فَقَالَ إِنْ شِئْتَ أَخَّرْتُ لَكَ وَهُوَ خَيْرٌ وَإِنْ شِئْتَ دَعَوْتُ فَقَالَ ادْعُهُ فَأَمَرَهُ أَنْ يَتَوَضَّأَ فَيُحْسِنَ وُضُوءَهُ وَيُصَلِّيَ رَكْعَتَيْنِ وَيَدْعُوَ بِهَذَا الدُّعَاءِ اللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ وَأَتَوَجَّهُ إِلَيْكَ بِمُحَمَّدٍ نَبِيِّ الرَّحْمَةِ يَا مُحَمَّدُ إِنِّي قَدْ تَوَجَّهْتُ بِكَ إِلَى رَبِّي فِي حَاجَتِي هَذِهِ لِتُقْضَى اللَّهُمَّ شَفِّعْهُ فِيَّ ]رواه ابن ماجه]
Usman bin Hunaif meriwayatkan bahwasanya ada seorang lelaki buta datang kepada Nabi Muhammad SAW dan berkata, "Doakanlah aku agar Allah menyembuhkanku." Nabi SAW bersabda, "Jika kamu mau, maka aku tangguhkan bagimu dan itu lebih baik, dan jika kamu mau, maka aku akan doakan kamu."
Lelaki buta itu berkata, "Doakanlah." Kemudian Nabi SAW menyuruhnya agar berwudhu dan membaguskan wudhunya, selanjutnya sholat dua rakaat dan berdoa, "Ya Allah, sesungguhnya aku meminta dan menghadap kepada-Mu dengan perantaraan Muhammad, Nabi pembawa rahmat. Ya Muhammad, aku telah menghadap dengan perantaraanmu kepada Rabb-ku di dalam hajatku ini agar terpenuhi. Ya Allah, berilah syafaat kepadanya bagi diriku." (HR Ibnu Majah)
Kedua, hadits yang diriwayatkan Imam Ahmad bin Hambal Syaibani Al-Marwazi yang biasa dipanggil Abu Abdullah.
عَنْ أَبِي دَرْدَاءِ أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ مَنْ تَوَضَّأَ فَأَسْبَغَ الوُضُوْءَ ثُمَّ صَلَّى رَكْعَتَيْنِ يُتِمُّهُمَا أَعْطَاهُ اللهُ مَا سَأَلَ مُعَجَّلاً أَوْ مُؤَخَّرًا [رواه أحمد بسند صحيح].
Abu Darda meriwayatkan sesungguhnya Nabi Muhammad SAW bersabda, "Siapapun yang berwudhu dengan baik kemudian sholat dua rakaat dengan sempurna, Allah akan memberi apa yang ia minta, cepat atau lambat." (HR Imam Ahmad)
Ketiga, hadits yang diriwayatkan Imam Al-Hafiz Abu Isa Muhammad bin Isa bin Saurah bin Musa bin Ad-Dahhak As-Sulami At-Tirmidzi atau yang dikenal dengan nama pendek Imam at-Tirmidzi. Serta Imam Abu Abdirrahman Ahmad bin Syuaib bin Ali bin Bahar bin Sinan bin Dinar an-Nasa'i yang dikenal sebagai Imam an-Nasa’i.
مَنْ كَانَتْ لهُ حَاجَةٌ إِلَى اللهِ أَوْ إِلَى أَحَدٍ مِنْ بَنِي آدَمَ فَلْيَتَوَضَّاْ فَليُحْسِنِ الوُضُوْءَ لِيُصَلِّ رَكْعَتَيْنِ ثُمَّ لِيُثْنِ عَلَى اللهِ عَزَّ وَجَلَّ وَلِيُصَلِّ عَلَى النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيهِ وَسَلَّمَ [رواه الترمذي والنّسائي].
Rasulullah SAW bersabda, "Siapapun yang mempunyai hajat (kepentingan) terhadap Allah atau sesama manusia hendaklah berwudhu dengan baik kemudian shalat dua rakaat, kemudian memuji (mengagungkan) Allah kemudian membaca shalawat untuk Nabi SAW (HR Imam at-Tirmidzi dan an-Nasa’i)