Selasa 01 Oct 2024 06:30 WIB

Beruntungnya Orang yang Sibuk Memikirkan Aib Sendiri

Dilarang menyibukkan diri mengurusi aib orang lain.

Dilarang menyibukkan diri mengurusi aib orang lain. Foto: Ilustrasi Bergunjing Ibarat Memakan Daging Saudara Sendiri. Ilustrasi ghibah
Foto: pxhere
Dilarang menyibukkan diri mengurusi aib orang lain. Foto: Ilustrasi Bergunjing Ibarat Memakan Daging Saudara Sendiri. Ilustrasi ghibah

REPUBLIKA.CO.ID, MAKKAH -- Nabi Muhammad SAW melarang manusia untuk mengurusi aib orang lain dan menasihati agar sibuk mengurusi aibnya sendiri.

Nabi Muhammad SAW bersabda:

Baca Juga

طُوبَى لِمَنْ شَغَلَهُ عَيْبُهُ عَن عُيُوبِ النَّاسِ

 Alangkah baiknya orang-orang yang sibuk meneliti aib diri mereka sendiri dengan tidak mengurusi (membicarakan) aib-aib orang lain. (HR Ad-Dailami).

Buya H Muhammad Alfis Chaniago dalam Indeks Hadits dan Syarah I yang diterbitkan oleh Pustaka Kalbu menjelaskan soal hadits ini. Menurutnya, Nabi Muhammad SAW menyatakan alangkah baiknya orang-orang yang sibuk meneliti aib diri mereka sendiri.

Dengan sibuk mengurusi aib sendiri, dia akan sibuk untuk tidak berbuat salah dan sibuk untuk memperbaiki diri.

"Selain itu, orang yang sibuk mengurusi aib sendiri biasanya dia tidak akan sempat untuk mengurusi aib orang lain. Karena, dia sendiri merasa banyak aibnya," tulis Buya Alfis.

Buya Alfis mengatakan, membuka aib orang lain hanya akan menimbulkan permusuhan antarar kita dengan orang lain yang kita buka aibnya. Maka, janganlah kita membuka aib orang lain kalaupun kita mengetahuinya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement