Selasa 24 Sep 2024 20:30 WIB

Apakah Ada Manusia yang Selamat dari Banjir Bah Selain Nuh dan Rombongannya di Bahtera?

Nabi Nuh dan keturunannya yang beriman selamat dari banjir bah

Pegunungan Ararat Turki yang disebut sebagai perhentian bahtera Nabi Nuh.
Foto:

Masih menurut Ibnu Katsir dalam kitabnya al-Bidayah wa an-Nihayah, para ulama berbeda pendapat tentang jumlah orang yang bersamanya di dalam kapal. Menurut Ibnu Abbas RA jumlahnya delapan puluh orang bersama para wanita. Dan dari Ka'ab al-Ahbar ada 72 orang, dan ada yang mengatakan sepuluh orang.

Sekelompok mufassir menyatakan air naik ke atas gunung tertinggi di bumi sebanyak lima belas hasta. Pendapat ini diamini Ahlul Kitab.  Ada yang mengatakan 80 hasta.

Air itu menutupi seluruh permukaan bumi, baik dataran maupun dataran rendahnya, gunung-gunungnya, gurun pasirnya, pasir-pasirnya, sehingga tidak ada satu pun yang tertinggal di atas bumi, baik yang kecil maupun yang besar.

Imam Malik menukilkan dari Zaid bin Aslam, bahwa orang-orang pada waktu itu memenuhi dataran dan gunung.

....

Allah tidak menjadikan seorang pun dari orang-orang mukmin yang bersamanya memiliki keturunan dan anak kecuali Nabi Nuh 'alaihis salam. Allah berfirman: “Dan Kami jadikan keturunannya sebagai orang-orang yang tersisa.”

Semua orang yang ada di muka bumi saat ini dari semua ras umat manusia adalah keturunan dari ketiga anak Nuh, yaitu Sam, Ham dan Yafet. 

Sementara itu, Thahir bin Asyura dalam at-Tahrir wa at-Tanwir  menyatakan bahwa kata ganti pemisah dalam ayat هُمُ الْبَاقِينَ maksudnya adalah pembatasan. Tidak ada seorang pun yang tersisa kecuali orang-orang yang diselamatkan oleh Allah bersama Nuh di dalam bahtera dari keturunannya, kemudian orang-orang yang turun dari mereka, sehingga tidak ada seorang pun dari anak cucu Adam yang tersisa kecuali keturunan Nuh, demi pula segenap bangsa yang kini hidup di muka bumi.

BACA JUGA: Serangan Pager Pertama dalam Sejarah Perang, Lebanon: Israel Langgar Hukum Internasional

Ibnu Abbas berkata, "Ketika Nuh keluar dari bahtera, semua laki-laki dan perempuan yang ada bersamanya mati, kecuali anak laki-lakinya dan anak perempuannya. Hal ini menghilangkan pertentangan antara ayat ini dengan firman Allah dalam surat Hud:

حَتَّىٰ إِذَا جَاءَ أَمْرُنَا وَفَارَ التَّنُّورُ قُلْنَا احْمِلْ فِيهَا مِنْ كُلٍّ زَوْجَيْنِ اثْنَيْنِ وَأَهْلَكَ إِلَّا مَنْ سَبَقَ عَلَيْهِ الْقَوْلُ وَمَنْ آمَنَ ۚ وَمَا آمَنَ مَعَهُ إِلَّا قَلِيلٌ

"Hingga apabila perintah Kami datang dan dapur telah memancarkan air, Kami berfirman: "Muatkanlah ke dalam bahtera itu dari masing-masing binatang sepasang (jantan dan betina), dan keluargamu kecuali orang yang telah terdahulu ketetapan terhadapnya dan (muatkan pula) orang-orang yang beriman". Dan tidak beriman bersama dengan Nuh itu kecuali sedikit.(QS Hud: 40).

Hal ini sesuai dengan kenyataan bahwa air bah itu telah menyebar ke seluruh muka bumi dan membinasakan seluruh umat manusia, kecuali orang-orang yang diangkut oleh Nuh ke dalam bahtera.”  

Sumber: islamqa

photo
INFO GRAFIS Fakta-Fakta Unik tentang Alquran - (Republika)

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement