Selasa 27 Aug 2024 07:13 WIB

Mengubah Redaksi Doa Sapu Jagat yang Ada dalam Alquran, Bolehkah?

Doa ini diajarkan Nabi Muhammad SAW kepada umatnya.

Rep: Muhyiddin/ Red: A.Syalaby Ichsan
ILUSTRASI Hindari penggugur amal. Foto - Seorang pria berdoa untuk Palestina di Masjid Pusat Lisbon, Portugal, Jumat, 13 Oktober 2023.
Foto: AP Photo/Armando Franca
ILUSTRASI Hindari penggugur amal. Foto - Seorang pria berdoa untuk Palestina di Masjid Pusat Lisbon, Portugal, Jumat, 13 Oktober 2023.

REPUBLIKA.CO.ID, Doa sapu jagat adalah salah satu doa yang sering dibaca oleh umat Islam, terutama setelah melaksanakan sholat. Doa ini berasal dari ayat Alquran, dan merupakan doa yang diajarkan oleh Nabi Muhammad SAW kepada umatnya.

Isi dari doa sapu jagat adalah sebagai berikut:

Baca Juga

Rabbana atina fid-dunya hasanah wa fil-akhirati hasanah wa qina 'adzaban-nar

Namun, ayat lengkapnya dalam Alquran adalah sebagai berikut: 

 

وَمِنْهُمْ مَّنْ يَّقُوْلُ رَبَّنَآ اٰتِنَا فِى الدُّنْيَا حَسَنَةً وَّفِى الْاٰخِرَةِ حَسَنَةً وَّقِنَا عَذَابَ النَّارِ

Artinya: "Di antara mereka ada juga yang berdoa, “Ya Tuhan kami, berilah kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat serta lindungilah kami dari azab neraka.” (QS Al-Baqarah [2]:201)

Di dalam ayat ini, Allah menyebutkan manusia yang memperoleh keuntungan dunia akhirat, yaitu orang-orang yang di dalam doanya selalu minta agar mendapat kebahagiaan di dunia dan kebahagiaan di akhirat, dan terjauh dari siksaan api neraka. 

Untuk mencapai hidup bahagia di dunia harus melalui beberapa persyaratan, di antaranya harus sabar dalam berusaha, patuh kepada peraturan dan disiplin, pandai bergaul dan dipercaya serta mempunyai maksud baik dalam usahanya. Untuk mencapai hidup bahagia di akhirat haruslah mempunyai iman yang murni dan kuat, serta mengerjakan amal yang saleh dan mempunyai akhlak yang mulia. 

Untuk terlepas dari siksa neraka hendaklah selalu meninggalkan pekerjaan-pekerjaan maksiat, menjauhkan diri dari yang keji serta memelihara diri jangan sampai berbuat hal-hal yang diharamkan Allah karena pengaruh syahwat dan hawa nafsu.

 

Penjelasan Quraish Shihab..

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement