Syekh Yusuf al-Wabel mengatakan dalam bukunya Asyrath as-Sa’ah, pada tahun ke-18 Hijrah, menurut pendapat umum, terjadi wabah penyakit di kota Amwas, kemudian menyebar ke negeri Syam, membunuh banyak sahabat -semoga Allah meridhai mereka- dan yang lainnya. Dikatakan bahwa dua puluh lima ribu kaum Muslimin meninggal dunia dalam wabah tersebut, dan Abu Ubaidah Amer bin al-Jarrah RA.
Keempat, berlimpahnya harta hingga seseorang diberi seratus dinar, namun ia tetap tidak puas.
Hal ini pernah terjadi pada masa Umar bin Abdul Aziz, dimana harta berlimpah pada masa pemerintahannya, sampai-sampai seseorang menawarkan harta tersebut untuk disedekahkan dan tidak ada seorang pun yang mau menerimanya.
Demikian pula harta akan berlimpah pada akhir zaman hingga seseorang menawarkan hartanya dan orang yang diberi harta tersebut berkata, 'Saya tidak tertarik dengan harta tersebut'. Dan itu terjadi ketika munculnya Imam Al-Mahdi dan turunnya Nabi Isa.
Dalam Shahih Muslim dari Al-Nawas bin Samaan, ia berkata, "Kemudian dikatakan kepada bumi, “Tumbuhkanlah kurma-kurmamu dan kembalikanlah keberkahannya.”
Pada hari itu, segerombolan orang makan dari buah delima dan berteduh dengan kulitnya, dan air susunya diberkahi para rasul, sehingga seekor domba dari unta yang mendekati kelahirannya dapat mencukupi sekelompok orang, dan yang dimaksud kata al-fiam, adalah sekelompok orang yang banyak, satu hidangan dari sapi cukup dari pahanya saja, yaitu sekelompok kerabat cukup disini bawah perut, dan bagian perut di bawah kabilah, dan seekor domba dapat mencukupi penghuni rumah.
Kelima, huru-hara yang tidak akan meninggalkan rumah orang Arab tanpa memasukinya, sebagaimana yang dikatakan oleh Al-Hafidz Ibnu Hajar dalam Al-Fath, Hasutan yang dimaksud dimulai dengan terbunuhnya Utsman, dan hasutan terus berlanjut setelahnya.
Keenam, gencatan senjata antara kalian dengan Bani Asfar, mereka akan mengkhianati kalian dan mendatangi kalian dengan delapan puluh sasaran dengan dua belas ribu orang di bawah setiap sasaran, hal ini belum pernah terjadi.
Bahkan sekelompok ulama menyatakan bahwa hal itu tidak pernah terjadi pada masa mereka, di antaranya Ibnu Hajar dan Ibnu al-Munir.
BACA JUGA: Indonesia Dinobatkan Sebagai Negara Paling Religius Versi Pew Research, Ini Alasannya
Dan beliau berkata, “Adapun kisah bangsa Romawi, maka hal itu belum pernah terjadi dan kita tidak pernah mendengar bahwa mereka akan menyerbu negeri dengan jumlah sebanyak itu.”
Ini adalah perkara yang belum terjadi, dan ini adalah tanda dan peringatan, karena ini menunjukkan bahwa kemenangan akan diraih oleh kaum mukminin, meskipun jumlah pasukannya banyak, dan ini adalah tanda bahwa jumlah pasukan kaum Muslimin akan berlipat-lipat ganda.