REPUBLIKA.CO.ID,PADANG --Saat pasukan Talut yang jumlahnya sedikit menghadapi pasukan Jalut yang lebih banyak, pasukan Talut membaca doa. Sehingga, Allah SWT menghadirkan Daud dari pihak pasukan Talut.
Atas izin Allah SWT, Daud dapat mengalahkan Jalut dalam pertarungan satu lawan satu. Kemudian, Allah menganugerahi Daud kerajaan dan hikmah (kenabian). Orang-orang mengenalnya sebagai Nabi Daud, seorang raja dan Nabi.
Berikut ini adalah doa yang dibaca pasukan Talut agar tabah menghadapi lawan yang diabadikan dalam Surat Al-Baqarah Ayat 250.
رَبَّنَآ اَفْرِغْ عَلَيْنَا صَبْرًا وَّثَبِّتْ اَقْدَامَنَا وَانْصُرْنَا عَلَى الْقَوْمِ الْكٰفِرِيْنَ ۗ
Rabbanā afrig ‘alainā ṣabraw wa ṡabbit aqdāmanā wanṣurnā ‘alal-qaumil-kāfirīn(a).
“Ya Tuhan kami, limpahkanlah kesabaran kepada kami, kokohkanlah langkah kami, dan menangkanlah kami atas kaum yang kafir.”
Dijelaskan juga oleh ulama bahwa dalam berdoa, kita harus yakin dan berprasangka baik kepada Allah SWT, seperti hadis berikut ini.
"Sesungguhnya Allah 'Azza wa Jalla berfirman: Aku akan mengikuti prasangka hamba-Ku kepada-Ku. Aku selalu menyertainya apa bila ia berdoa kepada- Ku."
Untuk diketahui, pasukan Talut pada akhirnya mengalahkan pasukan Jalut dengan izin Allah SWT. Dalam peperangan itu, Nabi Daud yang juga ikut berperang di pihak Talut, berhasil membunuh raja Jalut.
Sebelum terjadi peperangan yang dahsyat itu, raja Jalut yang tubuhnya sangat besar, tinggi dan memakai baju besi, dengan penuh kesombongan menantang untuk melakukan perang tanding satu lawan satu.
Dari pihak Bani Israil yakni pihak Talut, tidak ada yang berani menghadapi tantangan raja Jalut. Tapi, seorang pemuda penggembala kambing yaitu Daud (yang kemudian menjadi nabi) menyatakan kesediaannya untuk menghadapi raja Jalut.
Ternyata yang digunakan Daud hanya sebuah alat pelempar batu yang selalu dipergunakan untuk melindungi kambing-kambingnya dari serangan serigala. Karena raja Jalut memakai baju besi, maka sukar sekali ditembus badannya dengan batu.
Maka Daud dengan kepandaiannya membidik lobang di antara dua matanya sebagai sasaran tembak. Lemparan batu oleh Daud tepat mengenai sasaran sehingga raja Jalut jatuh seketika karena dahinya ditembus oleh peluru batu itu.
Setelah itu Daud mengambil pedangnya dan memenggal leher raja Jalut hingga putus dan terpisah dari badannya. Maka dengan gugurnya raja Jalut itu buyarlah seluruh pasukan Jalut karena rajanya telah terbunuh. Seluruh tentara Bani Israil dengan suara gemuruh dan gegap gempita menyambut Daud yang kemudian dijadikan menantu oleh raja Talut sebagai penghargaan atas jasanya.
Demikian penjelasan doa agar tabah menghadapi lawan atau musuh serta sejarah di balik doa itu, dikutip dari buku Kumpulan Doa Sehari-Hari yang dipublikasikan Subdit Publikasi Dakwah dan HBI pada Kementerian Agama, tahun 2013.