Jumat 12 Jul 2024 04:05 WIB

Naskah Khutbah Jumat: Hidup Damai dalam Keberagaman

Islam tidak membenarkan tindakan diskriminasi berbasis suku bangsa.

Sejumlah pemuda mementaskan pertunjukan Barongsai di halaman masjid Al Ihlas Gunungpring, Muntilan, Magelang, Jawa Tengah, Ahad (31/2/2024). Pertunjukan kesenian asli Tionghoa oleh grup Barongsai Panca Naga tersebut untuk menghibur warga sambil menunggu berbuka puasa sebagai wujud toleransi dan kerukunan antar umat beragama.
Foto: ANTARA FOTO/Anis Efizudin
Sejumlah pemuda mementaskan pertunjukan Barongsai di halaman masjid Al Ihlas Gunungpring, Muntilan, Magelang, Jawa Tengah, Ahad (31/2/2024). Pertunjukan kesenian asli Tionghoa oleh grup Barongsai Panca Naga tersebut untuk menghibur warga sambil menunggu berbuka puasa sebagai wujud toleransi dan kerukunan antar umat beragama.

REPUBLIKA.CO.ID, Oleh: Safwannur, Alumnus Ponpes Ihyaaussunnah Lhokseumawe, Aceh dan Pendidikan Ulama Tarjih Muhammadiyah (PUTM) Yogyakarta

إنَّ الْحَمْدَ لِلَّهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرْهُ وَنَعُوْذُ بِاللَّهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا مَنْ يَهْدِي اللَّهُ فَلاَ مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلَا هَادِيَ لَهُ. أَشْهدُ أَنْ لاَ إَلَهَ إِلاّ اللَّهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَ أَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَ رَسُوْلُهُ لاَ نَبِيَّ بَعْدَهُ.

Baca Juga

اللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلَى رَسُوْلِ اللَّهِ وَعَلَى اَلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَمَنْ وَلآَهُ. أَمَّا بَعْدُ فَيَا عِبَادَ اللَّهِ أُصِيْكُمْ وَنَفْسِيْ بِتَقْوَ اللَّهِ لَعَلَّكُمْ تُرْحَمُوْنَ.

قَالَ تَعَالَى: يٰٓاَيُّهَا النَّاسُ اِنَّا خَلَقْنٰكُمْ مِّنْ ذَكَرٍ وَّاُنْثٰى وَجَعَلْنٰكُمْ شُعُوْبًا وَّقَبَاۤىِٕلَ لِتَعَارَفُوْا ۚ اِنَّ اَكْرَمَكُمْ عِنْدَ اللّٰهِ اَتْقٰىكُمْ ۗاِنَّ اللّٰهَ عَلِيْمٌ خَبِيْرٌ.

قَالَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهَِ وَسَلَّمَ: لاَتَقَا طَعُوا وَلاَتَدَا بَرُوا وَلَاتَبَا غَضُوا وَلاَتَحَا سَدُوا، وَكُونُواعِبَادَ اللهِ إخْوَانًا، وَلاَيَحِلُّ لِمُسْلِمٍ أنْ يَهْجُرَ أخَاهُ فَوْقَ ثَلاَثٍ.

Ma’asyiral Muslimin Rahimakumullah

Indonesia dikenal sebagai negara yang plural dan multikultural dengan cakupan wilayah yang membentang luas. Kemajemukan bangsa ini ditandai dengan banyaknya suku, etnis, ras, budaya dan agama yang tersebar di berbagai penjuru negeri. Ini merupakan kekayaan dan anugerah istimewa dari Allah SwT yang patut disyukuri.

Realitas keberagaman sepatutnya menjadi media untuk membangun solidaritas dengan penuh kedamaian tanpa pertikaian dan permusuhan. Keberagaman adalah bagian integral dari kehidupan yang tidak dapat dihindari. Adanya perbedaan mengajarkan kita untuk saling belajar, bertukar pikiran dan memperkaya wawasan. Allah SWT berfirman:

يٰٓاَيُّهَا النَّاسُ اِنَّا خَلَقْنٰكُمْ مِّنْ ذَكَرٍ وَّاُنْثٰى وَجَعَلْنٰكُمْ شُعُوْبًا وَّقَبَاۤىِٕلَ لِتَعَارَفُوْا ۚ اِنَّ اَكْرَمَكُمْ عِنْدَ اللّٰهِ اَتْقٰىكُمْ ۗاِنَّ اللّٰهَ عَلِيْمٌ خَبِيْرٌ

“Wahai manusia! Sungguh, Kami telah menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan, kemudian Kami jadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku agar kamu saling mengenal. Sesungguhnya yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling bertakwa. Sungguh, Allah Maha Mengetahui, Maha Teliti.” (QS al-Hujurat [49]: 13).

Selanjutnya...

sumber : https://suaramuhammadiyah.id/read/khutbah-jum-at-hidup-damai-dalam-keberagaman
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement