Mengapa bisa demikian? Dalam Fisika, Hukum Thermodinamika ke-II menyatakan bahwa benda atau materi akan mengalami peluruhan sesuai dengan perjalanan waktu. Artinya materi atau benda akan mengalami proses penuaan atau aus, seiring dengan perjalanan waktu.
Mengapa makanan dan minum yang dibawa Nabi Hezqiyal bisa keluar dari Hukum Thermodinamika ke-II? Kita akan bertanya, bagaimana cara penyimpanan minuman dan makanan sebagai bekal untuk perjalanan Nabi Hezqiyal? Jika minuman disimpan dalam botol yang tertutup sangat rapat, kiranya memang akan tahan dalam jangka waktu 100 tahun, asal tidak diganggu oleh binatang atau makhluk lainnya. Sedangkan tentang makanan, pertanyaannya adalah, makanan jenis apa yang dibawa? Biasanya jenis buah-buahan atau gandum-ganduman.
![photo](https://static.republika.co.id/uploads/images/headline_slide/seorang-pekerja-memegang-gandum-di-sebuah-gudang-di-karachi_230809121950-948.jpg)
Menurut Qatādah (al-Hanafi, 2005), makanan dalam ayat di atas adalah buah Tin yang hijau. Sedangkan menurut aț-Țabariy, makanan itu berupa anggur hitam. Anggur hitam, yang berasal dari kultivar anggur ungu (Vitis vinivera) telah lama digunakan oleh bangsa Mesir Kuno, untuk makanan mentah sebagai buah meja atau sebagai minuman beralkohol. Sedangkan buah Tin atau Ara berasal dari pohon Tin, yang nama ilmiahnya adalah Ficus carica.
Marga Ficus ini beratus jenis, diperkirakan ada 750 jenis. Banyak dari jenis ini yang dapat hidup lama, sampai mencapai 200 tahun. Dengan demikian apakah buahnya juga tahan dalam jangka waktu 200 tahun? Wallāhu a‘lam biș-șawāb. Atau apakah makanan tersebut diberi pengawet? Tentang “teknik pengawetan”, masyarakat di wilayah Timur Tengah telah berkembang dengan prestasi kemajuan yang menakjubkan. Bahkan teknik pengawetan manusia di Mesir, telah dilakukan ribuan tahun sebelum tarikh Hezqiyal ini. Teknologi pengawetan jenazah oleh orang-orang Mesir Kuno, bahkan tahan sampai ribuan tahun.
Dengan demikian, awetnya bekal makanan dan minuman yang dibawa Nabi Hezqiyal selama 100 tahun, kemungkinan karena nabi itu menggunakan teknologi penyimpanan dan pengawetan terhadap bekal makanan dan minumannya itu. Atau mungkin karena kehendak Allah.