Selasa 25 Jun 2024 09:29 WIB

Mengapa Makanan Nabi Hezqiyal Bisa Awet Hingga 100 Tahun? Ini Penjelasan Saintifiknya

Keajaiban tersebut ditukil dalam QS Al-Baqarah ayat 259

Arab Saudi mengumumkan penemuan arkeologi di wilayah utara yang terdiri dari prasasti batu Raja Nabonidus dari Babilonia yang berasal dari tahun 540 sebelum masehi
Foto:

Ditukil dari Waktu dalam Perspektif Alquran dan Sains terbitan Balitbang Kemenag, pada ayat 259 Surah al-Baqarah di atas, tampak kegalauan lelaki yang disebut dalam kitab tafsir tersebut adalah Nabi Hezqiyal, seorang nabi dari kalangan Bani Israil yang ditawan oleh Raja Nebukadnedzar (dalam tafsir lainnya disebut Nabi Uzair). Lelaki tersebut galau ketika melihat kota yang hancur berantakan, temboknya telah roboh menutupi atapnya.

Diperkirakan kota yang hancur itu adalah Yerusalem, ibukota kerajaan Yudea setelah terjadinya penyerangan oleh Raja Kaldan (Khaldea)-Babilonia, Bukhtanashshar (alMaghluts, 2002) (dalam literatur Barat raja tersebut adalah Nabuchadnezzar) pada tahun 587 SM (Carter, 1985) atau 586 SM (Amstrong, 1997), yang menghancurleburkan Yerusalem beserta Haikal Sulaiman. Kegalauan Hezqiyal terungkap dalam kata-katanya, “Bagaimana Allah menghidupkan kembali negeri ini setelah hancur?”. Seketika Nabi Hezqiyal mengalami tiga kejadian penting, yaitu:

Beliau diwafatkan selama 100 tahun, kemudian dibangkitkan/dihidupkan lagi.  Setelah bangkit atau hidup, diperlihatkan bahwa “makanan dan minuman” yang ia bawa sebagai bekal, belum berubah sama-sekali, masih seperti sedia kala, yaitu masih seperti 100 tahun yang lalu.

photo
Karyawan Otoritas Barang Antik Israel (IAA) bekerja untuk mengungkap pusat penyimpanan administratif sejak zaman Raja Hizkia dan Manasye, di Yerusalem, 22 Juli 2020. Lebih dari 120 tayangan meterai yang distempel pada guci berusia 2.700 tahun dapat menunjukkan bahwa pajak dikenakan dikumpulkan secara teratur untuk produk-produk pertanian seperti anggur dan minyak zaitun, pada periode raja-raja Yudea. - (EPA-EFE/ATEF SAFADI)

Nabi  diperlihatkan  bagaimana Allah membangkitkan kembali keledai yang sudah menjadi tulang-belulang, kembali hidup. Ketika Nabi Hezqiyal dihidupkan kembali, Allah bertanya kepadanya, “Berapa lama kamu tinggal di sini?”; dan Nabi Hezqiyal menjawab, “Saya tinggal di sini sehari atau setengah hari.” Allah berfirman, “Sebenarnya kamu telah tinggal di sini seratus tahun lamanya. Jawaban Nabi Hezqiyal cukup manusiawi karena ketika mati selama 100 tahun, fungsi memori otak tidak bekerja sehingga ingatannya ketika hidup kembali masih menggunakan memori 100 tahun yang lalu. Allah lalu menjelaskan bahwa Hezqiyal telah dimatikan 100 tahun lamanya. Kemudian beliau disuruh melihat bekal makanan dan minumannya; ternyata bekal itu masih tetap utuh seperti sedia kala, seperti 100 tahun yang lalu dan tidak berubah.

Hukum Thermodinamika ke-II

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement