REPUBLIKA.CO.ID, Alquran menceritakan banyak kisah masa lalu yang memiliki sejuta hikmah. Salah satu peristiwa yang dikisahkan dalam Alquran yakni seorang lelaki yang dibangkitkan Allah selama seratus tahun kemudian dibangkitkan kembali. Salah satu keajaiban yang dikisahkan dalam salah satu ayat pada Surah Al-Baqarah tersebut adalah kisah makanan pria itu yang belum berubah meski sudah didiamkan selama seratus tahun. Berikut redaksi lengkapnya.
اَوْ كَالَّذِيْ مَرَّ عَلٰى قَرْيَةٍ وَّهِيَ خَاوِيَةٌ عَلٰى عُرُوْشِهَاۚ قَالَ اَنّٰى يُحْيٖ هٰذِهِ اللّٰهُ بَعْدَ مَوْتِهَا ۚ فَاَمَاتَهُ اللّٰهُ مِائَةَ عَامٍ ثُمَّ بَعَثَهٗ ۗ قَالَ كَمْ لَبِثْتَ ۗ قَالَ لَبِثْتُ يَوْمًا اَوْ بَعْضَ يَوْمٍۗ قَالَ بَلْ لَّبِثْتَ مِائَةَ عَامٍ فَانْظُرْ اِلٰى طَعَامِكَ وَشَرَابِكَ لَمْ يَتَسَنَّهْ ۚ وَانْظُرْ اِلٰى حِمَارِكَۗ وَلِنَجْعَلَكَ اٰيَةً لِّلنَّاسِ وَانْظُرْ اِلَى الْعِظَامِ كَيْفَ نُنْشِزُهَا ثُمَّ نَكْسُوْهَا لَحْمًا ۗ فَلَمَّا تَبَيَّنَ لَهٗ ۙ قَالَ اَعْلَمُ اَنَّ اللّٰهَ عَلٰى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ
au kallażī marra 'alā qaryatiw wa hiya khāwiyatun 'alā 'urụsyihā, qāla annā yuḥyī hāżihillāhu ba'da mautihā, fa amātahullāhu mi`ata 'āmin ṡumma ba'aṡah, qāla kam labiṡt, qāla labiṡtu yauman au ba'ḍa yaụm, qāla bal labiṡta mi`ata 'āmin fanẓur ilā ṭa'āmika wa syarābika lam yatasannah, wanẓur ilā ḥimārik, wa linaj'alaka āyatal lin-nāsi wanẓur ilal-'iẓāmi kaifa nunsyizuhā ṡumma naksụhā laḥmā, fa lammā tabayyana lahụ qāla a'lamu annallāha 'alā kulli syai`ing qadīr
Atau seperti orang yang melewati suatu negeri yang (bangunan-bangunannya) telah roboh hingga menutupi (reruntuhan) atap-atapnya, dia berkata, “Bagaimana Allah menghidupkan kembali (negeri) ini setelah hancur?” Lalu Allah mematikannya (orang itu) selama seratus tahun, kemudian membangkitkannya (menghidupkannya) kembali. Dan (Allah) bertanya, “Berapa lama engkau tinggal (di sini)?” Dia (orang itu) menjawab, “Aku tinggal (di sini) sehari atau setengah hari.” Allah berfirman, “Tidak! Engkau telah tinggal seratus tahun. Lihatlah makanan dan minumanmu yang belum berubah, tetapi lihatlah keledaimu (yang telah menjadi tulang belulang). Dan agar Kami jadikan engkau tanda kekuasaan Kami bagi manusia. Lihatlah tulang belulang (keledai itu), bagaimana Kami menyusunnya kembali, kemudian Kami membalutnya dengan daging.” Maka ketika telah nyata baginya, dia pun berkata, “Saya mengetahui bahwa Allah Mahakuasa atas segala sesuatu.” (QS Al-Baqarah Ayat 259).
Nabi Hezqiyal..