Jumat 12 Apr 2024 18:42 WIB

Memaafkan Orang adalah Sikap Mulia, Bahkan Membuat Kita Sehat

Memaafkan adalah sikap sejati seorang Muslim.

Rep: Umar Mukhtar/ Red: Ani Nursalikah
Foto udara sejumlah warga bersalaman usai melaksanakan shalat Idul Fitri di Desa Darmaraja, Ciamis, Jawa Barat, Rabu (10/4/2024). Tradisi bersalaman massal lebaran antardusun tersebut dilaksanakan pada perayaan Idul Fitri 1445 Hijriah untuk saling memaafkan dan menjaga tali silaturahim serta memperkokoh kerukunan antarumat beragama.
Foto:

Keutamaan Saling Memaafkan

Rasulullah SAW mengingatkan tentang keutamaan sikap saling memaafkan. Orang yang pemaaf dimuliakan Allah SWT di hari kiamat kelak. Diriwayatkan dari Abdurrahman bin Auf, Nabi Muhammad SAW bersabda:

 (ثلاثٌ والَّذي نفسي بيدِه إن كنتُ لَحالفًا عليهِنَّ: لا يَنقُصُ مالٌ من صدقةٍ، فتصدَّقوا، ولا يَعفو عبدٌ عن مظلِمةٍ؛ إلَّا زادَه اللهُ بِها عزًّا يومَ القيامةِ، ولا يفتَحُ عبدٌ بابَ مسألةٍ؛ إلَّا فتحَ اللهُ عليهِ بابَ فقرٍ).

"Ada tiga hal, demi dzat yang nyawaku berada di tangannya, jika aku harus bersumpah maka aku akan bersumpah atas kebenarannya. Pertama, tidak akan pernah berkurang nilai harta yang kalian sedekahkan di jalan Allah. Kedua, bila seseorang memaafkan orang yang menzaliminya karena mengharapkan ridha Allah, niscaya Allah akan menambahkan kepadanya kemuliaan di hari kiamat kelak. Ketiga, seseorang yang tidak mau membukakan pintu pertolongan bagi saudaranya yang sangat membutuhkan bantuan, niscaya Allah akan membukakan untuknya pintu kemiskinan. (HR. Ahmad, Al Bazar dan Abu Ya'la)

Dalam hadits lain, dari Abu Hurairah RA, Nabi SAW bersabda:

مَا نَقَصَتْ صَدَقَةٌ مِنْ مَالٍ وَمَا زَادَ اللَّهُ عَبْدًا بِعَفْوٍ إِلَّا عِزًّا وَمَا تَوَاضَعَ أَحَدٌ لِلَّهِ إِلَّا رَفَعَهُ اللَّهُ

"Sedekah itu tidak akan mengurangi harta. Tidak ada orang yang memberi maaf kepada orang lain, melainkan Allah akan menambah kemuliaannya. Dan tidak ada orang yang merendahkan diri karena Allah, melainkan Allah akan mengangkat derajatnya." (HR. Muslim)

Dijelaskan pula oleh Nadiah Thayyarah dalam Sains dalam Al-Qur'an: Mengerti Mukjizat Ilmiah Firman Allah bahwa sikap pemaaf dapat membuat manusia yang dianiaya atau dizalimi oleh orang lain mampu hidup dengan tenang dan damai. "Karena sikap ini menjauhkannya dari kegelisahan atau tekanan emosi serta akibatnya yang dapat merugikan kesehatan," jelasnya.

Dia menjelaskan, memaafkan orang yang bersalah berarti melupakan sikap buruknya dan menjauhkannya dari ingatan. Dengan demikian, akan hilang pula apa yang terpendam dalam hati.

Sumber: Mawdoo3

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement