REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA— Apabila kita mendengar suara guntur dan halilintar yang muncul selama cuaca ekstrem belakangan ini, maka disunatkan untuk membaca doa.
Anjuran doa ini sebagaimana hadits Rasulullah SAW yang diriwayatkan oleh Bukhari, Aḥmad, at-Tirmizi, an-Nasa'i dari Ibnu Umar, bahwa Nabi Muhammad SAW bila mendengar suara guntur dan halilintar beliau membaca:
اللّٰهُمَّ لاَ تَقْتُلْنَا بِغَضَبِكَ وَلاَ تُهْلِكْنَا بِعَذَابِكَ وَعَافِنَا قَبْلَ ذٰلِكَ
Latin:
Allahumma la taqtulna bighadabika wala tuhlikna bi ‘adzab ka wa ‘afina qabla dzalik
Terjemah:
Artinya: "Ya Allah, janganlah Engkau membunuh kami dengan kemurkaan-Mu, janganlah Engkau membinasakan kami dengan azab-Mu, dan berilah kesehatan kepada kami sebelum itu."
Sementara itu dalam riwayat lainnya, Rasulullah SAW mengajarkan umat Muslim untuk mengucapkan kalimat thayyibah saat mendengar guruh:
سُبْحَانَ مَنْ سَبَّحَتْ لَهُ
Latin:
Subhanahu Man sabbahat lahu
Terjemah:
“Mahasuci Dzat yang guruh bertasbih kepada-Nya”
Hal ini merujuk Ibnu Mardawaih meriwayatkan hadis dari Abu Hurairah sebagai berikut:
أَنَّ رَسُوْلَ اللّٰهِ صَلَّى اللّٰهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَ إِذَا هَبَّتِ الرِّيْحُ أَوْ سَمِعَ صَوْتَ الرَّعْدِ تَغَيَّرَ لَوْنُهُ حَتَّى يُعْرَفَ ذٰلِكَ فِي وَجْهِهِ ثُمَّ يَقُوْلُ لِلرَّعْدِ سُبْحَانَ مَنْ سَبَّحَتْ لَهُ وَلِلرِّيْحِ اجْعَلْهَا رَحْمَةً وَلاَ تَجْعَلْهَا عَذَابًا. (رواه ابن مردويه)
Bahwa Rasulullah SAW bila ada tiupan angin yang keras, atau mendengar suara guruh, warna mukanya berubah, lalu beliau berkata untuk guruh itu, “Mahasuci Zat, yang guruh bertasbih kepada-Nya.” Dan kepada angin beliau berkata, “Ya Allah jadikanlah angin itu sebagai rahmat dan jangan jadikan sebagai azab.”.
Anjuran berdoa...