Sabtu 30 Mar 2024 16:45 WIB

Alquran Sebut Guruh pun Ikut Bertasbih, Bagaimana Mungkin? Begini Penjelasan Ayatnya

Alquran menyebutkan tasbih nya petir hingga guruh

Rep: Muhyiddin / Red: Nashih Nashrullah
Petir menyambar bumi. (ilustrasi). Alquran menyebutkan tasbih nya petir hingga guruh
Foto: Dok Lapan
Petir menyambar bumi. (ilustrasi). Alquran menyebutkan tasbih nya petir hingga guruh

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Cuaca ekstrem masih melanda sejumlah wilayah di Indonesia. Hujan deras disertai dengan petir dan guruh. 

Dalam Alquran disebutkan bahwa guruh senantiasa bertasbih kepada Allah dengan memuji-Nya. Ini mencerminkan konsep dalam Islam bahwa segala sesuatu di alam semesta ini mengagungkan dan bertasbih kepada penciptanya.

Baca Juga

Berdasarkan KBBI, arti kata guruh diartikan sebagai suara menggelegar di udara disebabkan oleh halilintar. Arti lain dari guruh adalah guntur. Dalam Alquran surat Ar-Ra’d ayat 13, Allah SWT berfirman: 

وَيُسَبِّحُ الرَّعْدُ بِحَمْدِهٖ وَالْمَلٰۤىِٕكَةُ مِنْ خِيْفَتِهٖۚ وَيُرْسِلُ الصَّوَاعِقَ فَيُصِيْبُ بِهَا مَنْ يَّشَاۤءُ وَهُمْ يُجَادِلُوْنَ فِى اللّٰهِ ۚوَهُوَ شَدِيْدُ الْمِحَالِۗ

Artinya: "Guruh bertasbih dengan memuji-Nya, (demikian pula) malaikat karena takut kepada-Nya. Dia (Allah) melepaskan petir, lalu menimpakannya kepada siapa yang Dia kehendaki. Sementara itu, mereka (orang-orang kafir) berbantah-bantahan tentang kekuasaan Allah, padahal Dia Maha Keras hukuman-Nya." (QS Surat Ar-Ra'd [13]: 13). 

Dalam Tafsir Tahlili Kementerian Agama telah dijelaskan makna ayat tentang guruh atau guntur yang bertasbih tersebut. Suara menggelegar yang dikeluarkan oleh petir akibat terjadinya lompatan listrik yang sangat besar menurut Alquran adalah bacaan tasbihnya dalam memuji Allah SWT. 

Hal itu merupakan tanda ketundukannya kepada Allah SWT, menyucikan-Nya dari persekutuan dan pengungkapan kelemahan dirinya dibandingkan kekuasaan Penciptanya Yang Mahaluhur dan Mahaagung.

Tiap-tiap benda yang bersuara maka suaranya itu berarti tasbih, hanya saja manusia tidak mengerti bahasanya:

وَاِنْ مِّنْ شَيْءٍ اِلَّا يُسَبِّحُ بِحَمْدِهٖ وَلٰكِنْ لَّا تَفْقَهُوْنَ تَسْبِيْحَهُمْۗ  

Artinya: "Dan tidak ada sesuatu pun melainkan bertasbih dengan memuji-Nya, tetapi kamu tidak mengerti tasbih mereka." (QS al-Isra' [17]: 44)

Menafsirkan ayat di atas, pakar tafsir abad ke-14 Hijriyah, Syekh Abdurrahman bin Nashir as-Sa'di juga menjelaskan bahwa guruh itu bertasbih dengan memuji Allah SWT, yaitu suara yang terdengar dari mendung, yang mengagetkan manusia. Ia tunduk kepada Rabbnya, melantunkan tasbih dengan memuji-Nya.

Sedangkan dalam Tafsir Al-Wajiz, Syekh Prof Wahbah az-Zuhaili mengatakan, guruh pun mensucikan Allah SWT dengan memuji-Nya. Sesungguhnya, kata dia, suara guruh itu menunjukkan pada ketundukkan awan dan setiap sesuatu kepada Allah dan mensucikan-Nya dari sesuatu yang tidak pantas bagi-Nya. .

Sementara, menukil Tafsir Al-Mukhtashar, ayat tersebut menjelaskan bahwa guntur (guruh) bertasbih kepada Rabbnya dengan tasbih yang diiringi dengan pujian kepada-Nya. Para Malaikat juga bertasbih kepada Rabb mereka karena takut, penghormatan dan pengagungan kepada-Nya. 

Allah SWT mengirimkan halilintar yang menyambar siapa yang Dia kehendaki dari makhluk-Nya lalu ia membinasakannya.

Orang-orang kafir itu mendebat keesaan Allah SWT. Dan Allah SWT Mahakuat daya dan kekuatan-Nya, Pemilik hukuman yang berat atas siapa yang mendurhakainya.

photo
Infografis Berapa Tahun Diturunkannya Alquran - (Republika)

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement