REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Rasulullah SAW senantiasa mengingatkan umatnya tentang pentingnya sebuah urusan diserahkan kepada yang ahli. Baik dalam urusan agama ataupun urusan lainnya.
Pesan ini pun selalu terbukti di setiap masa. Mereka yang dipasrahi amanat dan bukan ahlinya, kerap tergelincir. Ini juga asalan mengapa memberikan amanat kepada orang yang tak kompeten juga termasuk tanda kian dekatnya kiamat.
Dasarnya ialah hadits riwayat Abu Hurairah RA yang tercantum dalam Shahih Bukhari. Berikut ini bunyi hadits lengkapnya:
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ بَيْنَمَا النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فِي مَجْلِسٍ يُحَدِّثُ الْقَوْمَ جَاءَهُ أَعْرَابِيٌّ فَقَالَ مَتَى السَّاعَةُ فَمَضَى رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يُحَدِّثُ فَقَالَ بَعْضُ الْقَوْمِ سَمِعَ مَا قَالَ فَكَرِهَ مَا قَالَ وَقَالَ بَعْضُهُمْ بَلْ لَمْ يَسْمَعْ حَتَّى إِذَا قَضَى حَدِيثَهُ قَالَ أَيْنَ أُرَاهُ السَّائِلُ عَنْ السَّاعَةِ قَالَ هَا أَنَا يَا رَسُولَ اللَّهِ قَالَ فَإِذَا ضُيِّعَتْ الْأَمَانَةُ فَانْتَظِرْ السَّاعَةَ قَالَ كَيْفَ إِضَاعَتُهَا قَالَ إِذَا وُسِّدَ الْأَمْرُ إِلَى غَيْرِ أَهْلِهِ فَانْتَظِرْ السَّاعَةَ
Diriwayatkan dari Abu Hurairah RA, dia berkata bahwa ketika Nabi Muhammad SAW berada dalam suatu majelis membicarakan suatu kaum, tiba-tiba datanglah seorang Arab Badui lalu bertanya, "Kapan datangnya hari kiamat?"
Namun Nabi SAW tetap melanjutkan pembicaraan beliau. Sebagian orang berkata, "Beliau mendengar perkataannya akan tetapi beliau tidak menyukai apa yang dikatakannya itu." Dan ada pula sebagian yang berkata, "Beliau tidak mendengar perkataannya."
Hingga akhirnya Nabi SAW menyelesaikan pembicaraannya, seraya berkata, "Mana orang yang bertanya tentang hari kiamat tadi?" Orang (yang bertanya) itu berkata, "Saya, wahai Rasulullah!"
Maka Nabi SAW bersabda, "Bila sudah hilang amanah, maka tunggulah terjadinya kiamat". Orang itu bertanya, "Bagaimana hilangnya amanah itu?" Nabi SAW bersabda, "Jika urusan diserahkan bukan kepada ahlinya, maka tunggulah terjadinya kiamat." (HR. Bukhari).
Dalam hadits tersebut, Nabi Muhammad SAW sedang mengajarkan orang-orang ihwal perkara agama dan menjawab pertanyaan-pertanyaan mereka. Nabi SAW menjelaskan kepada mereka tentang kebenaran dan memperjelas sesuatu yang bermanfaat bagi mereka dalam urusan dunia dan akhirat.
Dari hadits itu juga, Abu Hurairah RA meriwayatkan bahwa Nabi Muhammad SAW sedang berbicara kepada para sahabat dan mengajari mereka. Lalu datanglah seorang lelaki Badui yang tinggal di padang pasir, dan bertanya tentang kapan hari kiamat.
Namun Nabi SAW tidak langsung menjawabnya. Ini mengajarkan kepada setiap Muslim untuk tidak menghentikan apa yang sedang dibicarakannya kepada para pendengar atau orang-orang yang sedang menyimak bicaranyanya. Tujuannya agar orang-orang yang menyimak itu memahami apa yang disampaikan, yang dalam hal ini adalah para sahabat dalam memahami apa yang disampaikan oleh Nabi SAW.
Setelah majelis itu selesai, barulah Nabi SAW menjelaskan kepada lelaki Badui itu tentang kapan kiamat. Nabi SAW menjawab, "Jika urusan diserahkan bukan kepada ahlinya, maka tunggulah terjadinya kiamat."
Maksud dari 'Jika urusan diserahkan bukan kepada ahlinya', yaitu ketika suatu urusan ditangani oleh orang-orang yang tidak ahli agama, tidak jujur, tidak amanah, dan orang-orang yang membantu mereka dalam kezaliman dan maksiat.
Baca juga: Alquran Sebut Langit Tercipta Hingga 7 Lapisan, Begini Penjelasan Ilmiahnya
Ini mengacu pada para pemimpin yang mengabaikan amanah yang telah Allah SWT berikan kepada mereka, sehingga pelanggar amanah atau pengkhianat ini pun mendapat kepercayaan dari rakyatnya.
Kala itu, orang-orang yang amanah justru dikhianati. Ini terjadi hanya ketika kebodohan merajalela. Adapun orang-orang yang memegang pada kebenaran itu lemah dalam berbuat.
Sumber: dorar