Jumat 23 Feb 2024 06:16 WIB

Naskah Khutbah Jumat: Saatnya Introspeksi Diri

Waktu adalah komposisi penting dalam kehidupan kita.

Ilustrasi.

يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوا اتَّقُوا اللّٰهَ وَلْتَنْظُرْ نَفْسٌ مَّا قَدَّمَتْ لِغَدٍۚ وَاتَّقُوا اللّٰهَۗ اِنَّ اللّٰهَ خَبِيْرٌ ۢ بِمَا تَعْمَلُوْنَ

Artinya: “Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap orang memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat). Bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Mahateliti terhadap apa yang kamu kerjakan.” (Qs al-Hasyr [59]: 18).

Jamaah Jumat yang Berbahagia

Dalam konteks introspeksi diri, setidaknya ada beberapa hal yang perlu diperhatikan secara saksama. Pertama, memanfaatkan waktu.

Waktu adalah komposisi penting dalam kehidupan kita. Karena waktu kita dapat mengatur rangkaian kegiatan sehari-hari. Contohnya mulai dari sekolah, bekerja, membersihkan rumah dan lain sebagainya. Seseorang yang telah melakukan introspeksi diri pasti dirinya akan menjadi manusia yang mampu memanfaatkan waktu.

وَالْعَصْرِ(1) إِنَّ الْإِنْسَانَ لَفِي خُسْرٍ(2) إِلَّا الَّذِينَ آمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ وَتَوَاصَوْا بِالْحَقِّ وَتَوَاصَوْا بِالصَّبْرِ(3

Artinya: “Demi masa. Sesungguhnya manusia itu benar-benar berada dalam kerugian. Kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh, saling menasihati supaya menaati kebenaran dan saling menasihati supaya tetap di atas kesabaran.” (Qs. Al-’Ashr [103]: 1-3).

Kedua, bersyukur. Bersyukur merupakan sebuah ungkapan rasa atas segala nikmat yang telah diberikan oleh Allah.

Kita bisa merasakan sampai hari ini, nikmat Allah tidak pernah terputus dari hidup kita. Salah satu nikmat terbesar pemberiaan dari Allah yang harus kita syukuri adalah kesehatan.

Sejenak kita berintrospeksi diri, seandainya nikmat sehat ini tercerabut dari diri kita, apa yang terjadi? Tentu tubuh merasakan sakit yang membuat kita tidak bersemangat beraktivitas.

Selanjutnya...

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement