Kamis 15 Feb 2024 00:15 WIB

Petir Sambar Pesepak Bola, Ini Rahasia Petir dalam Alquran

Sambaran petir merupakan ungkapan dzikir kepada Allah.

Rep: Rahmat Fajar/ Red: Erdy Nasrul
Petir di Arab Saudi.
Foto:

Setiap manusia dianjurkan membaca doa apabila mendengar suara guntur dan halilintar.

اللّٰهُمَّ لاَ تَقْتُلْنَا بِغَضَبِكَ وَلاَ تُهْلِكْنَا بِعَذَابِكَ وَعَافِنَا قَبْلَ ذٰلِكَ

Artinya: Ya Allah, janganlah Engkau membunuh kami dengan kemurkaan-Mu, janganlah Engkau membinasakan kami dengan azab-Mu, dan berilah kesehatan kepada kami sebelum itu."

Dari ayat dan doa tersebut selaras dengan imbauan Badan Meteorologi, Klimatologi, Geofisika (BMKG) Bandung yang meminta masyarakat segera berhenti bermain sepakbola di lapangan apabila terdapat gemuruh dan petir agar selamat. Sebab Allah bisa saja menurunkan kemurkaan kepada manusia melalui petir.

Imbauan tersebut dikeluarkan setelah peristiwa tewasnya seseorang saat bermain sepakbola di Stadion Siliwangi, Kota Bandung, Sabtu (10/2/2024). Korban langsung tergelatak seketika saat terkenak sambar petir.

Ibnu Mardawaih meriwayatkan hadis dari Abu Hurairah sebagai berikut:

 أَنَّ رَسُوْلَ اللّٰهِ صَلَّى اللّٰهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَ إِذَا هَبَّتِ الرِّيْحُ أَوْ سَمِعَ صَوْتَ الرَّعْدِ تَغَيَّرَ لَوْنُهُ حَتَّى يُعْرَفَ ذٰلِكَ فِي وَجْهِهِ ثُمَّ يَقُوْلُ لِلرَّعْدِ سُبْحَانَ مَنْ سَبَّحَتْ لَهُ وَلِلرِّيْحِ اجْعَلْهَا رَحْمَةً وَلاَ تَجْعَلْهَا عَذَابًا. (رواه ابن مردويه)

 

Bahwa Rasulullah saw bila ada tiupan angin yang keras, atau mendengar suara guruh, warna mukanya berubah, lalu beliau berkata untuk guruh itu, “Mahasuci Zat, yang guruh bertasbih kepada-Nya.” Dan kepada angin beliau berkata, “Ya Allah jadikanlah angin itu sebagai rahmat dan jangan jadikan sebagai azab.”

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement