Kamis 08 Feb 2024 16:58 WIB

Maknai Isra Miraj dengan Terus Mendukung Perjuangan Palestina

Allah menetapkan kewajiban perintah sholat saat Isra Mi'raj.

Rep: Imas Damayanti/ Red: Ani Nursalikah
Ilustrasi Masjid
Foto: Republika
Ilustrasi Masjid

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Peristiwa Isra Miraj merupakan peristiwa agung yang bersejarah dalam Islam. Peristiwa itu menandai banyak hal, salah satunya adalah tentang Baitul Maqdis di Palestina yang menjadi kiblat pertama umat Islam.

Pakar Ekonomi Syariah Hurriyah El Islamy mengatakan Isra Miraj adalah mukjizat perjalanan malam Nabi Muhammad SAW. Dalam peristiwa perjalanan malam itu, Allah menetapkan kewajiban perintah sholat lima waktu.

Baca Juga

"Isra Miraj adalah peristiwa perjalanan malam Nabi Muhammad SAW dari Masjid al Aqsa di Palestina, sebelum naik ke Sidratul Muntaha," kata Hurriyah dalam rilis yang diterima Republika, Kamis (8/2/2024).  

Salah satu contoh ayat Alquran yang mengabadikan kisah bahwa shalat telah ada sebelum masa Nabi Muhammad SAW, ada di dalam Surat Thaha ayat 132. Allah berfirman:

“Wa’mur ahlaka bisshalaati washthabir alaiha laa nas-aluka rizqan narzuquka wal-aaqibatu littaqwa."

Yang artinya, “Dan perintahkanlah kepada keluargamu mendirikan shalat dan bersabarlah kamu dalam mengerjakannya. Kami tidak meminta rezeki kepadamu, Kamilah yang memberi rezeki kepadamu. Dan akibat (yang baik) itu adalah bagi orang yang bertakwa."

Untuk itu saat ini umat Islam menjalankan sholat lima waktu dari dasar perintah yang ditandai Isra Miraj. Sayangnya, kata dia, Masjid al-Aqsa bukan lagi tempat yang dapat diakses dan dikunjungi oleh orang bebas mana pun.

Maka dalam kesempatan peringatan Isra Miraj ini dia mengajak kepada umat Islam untuk  terus mendoakan umat manusia dan Palestina. "Mari memohon rahmat Allah agar tercipta perdamaian, bahwa Palestina akan merdeka; Dan bahwa sholat di Masjid Al-Aqsa diperbolehkan bagi siapapun yang ingin melakukannya," ujar Hurriyah.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement