Dalam penjelasan Tafsir Kementerian Agama, pada ayat ini Allah SWT mengumpamakan suasana kehidupan dalam dunia ini beserta segala keindahan dan kemegahannya, yang kemudian secara berangsur-angsur akan lenyap.
Seperti keadaan air hujan yang diturunkan dari langit, sehingga menyuburkan tumbuh-tumbuhan yang menghijau, berbunga, dan berbuah. Kehijauan itu secara berangsur-angsur berubah menjadi kuning kering, dan akhirnya lenyap dihembus angin.
Baca juga: 5 Kunci Agar Rezeki yang Diperoleh Berkah di Dunia Menurut Alquran dan Hadits
Semua yang ada di atas bumi ini tentu menempuh suatu proses perubahan dari lahir, tumbuh, kembang, layu, dan lenyap. Oleh karena itu, manusia yang menjadi penghuni bumi ini jangan tertipu oleh kemegahan dunia.
Mereka yang mempunyai kekayaan yang besar janganlah membangga-banggakan hartanya dan jangan pula merendahkan orang lain yang tak punya harta benda. Sesungguhnya harta benda itu, cepat atau lambat, akan lenyap.
Allah Yang Mahasempurna dan Mahamulia yang menciptakan segala benda dan memeliharanya, menumbuhkan, melenyapkan, lalu mengembalikan lagi ke bumi. Dialah Yang Mahakuasa dan menetapkan hukum-hukum perubahan itu.