Sabtu 27 Jan 2024 01:05 WIB

Tafsir Al Baqarah 212: Rezeki Melimpah Ternyata Bukan Tanda Cinta Allah SWT

Allah memberi rezeki secara terus-menerus kepada yang dikehendaki-Nya tanpa batas.

Rep: Umar Mukhtar/ Red: Ani Nursalikah
Penyandang down syndrome menyajikan kopi untuk tamu di Kopi Kamu, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Ahad (3/12/2023).
Foto:

Prof Quraish juga menyampaikan Allah SWT memberi rezeki kepada seseorang tanpa yang bersangkutan menduga kehadiran rezeki itu. Allah memberi rezeki tanpa menghitung secara detail amalan-amalan yang diberi-Nya. Allah memberi rezeki kepada seseorang dalam jumlah yang amat banyak sehingga yang bersangkutan tidak mampu menghitungnya.

"Betapapun bermacam-macam makna yang bisa dikandungnya (dalam ayat 212 Surat Al Baqarah), yang pasti ayat ini ingin menjelaskan rezeki yang diraih seseorang adalah bersumber dari Allah dan bahwa rezeki itu tidak dapat dijadikan ukuran cinta dan kedudukan seseorang di sisi-Nya," ujarnya.

Hamba yang dicintai Allah SWT, salah satu cirinya adalah diterima di muka bumi. Diriwayatkan dari Abu Hurairah RA, Nabi Muhammad SAW bersabda:

إذا أحبَّ الله العبدَ نادى جبريل: إن الله يحبُّ فلانًا فأحبِبْه، فيحبه جبريل، فينادي جبريل في أهل السماء: إن الله يحب فلانًا فأحِبُّوه، فيحبه أهل السماء، ثم يوضع له القبول في الأرض

"Jika Allah mencintai seorang hamba maka Dia menyuruh Jibril: Sesungguhnya Allah mencintai Fulan maka cintailah dia. Maka Jibril pun mencintainya. Lalu Jibril menyeru penduduk langit, "Sesungguhnya Allah mencintai si fulan maka cintailah dia, maka penduduk langit pun mencintainya, kemudian menjadi orang yang diterima di muka bumi." (HR. Bukhari)

Ciri selanjutnya seorang hamba dicintai Allah SWT, dia dimudahkan dalam memahami dan mengamalkan ajaran agama Islam. Nabi Muhammad SAW bersabda:

إِنَّ اللَّهَ عَزَّ وَجَلَّ يُعْطِي الدُّنْيَا مَنْ يُحِبُّ وَمَنْ لَا يُحِبُّ وَلَا يُعْطِي الدِّينَ إِلَّا لِمَنْ أَحَبَّ فَمَنْ أَعْطَاهُ اللَّهُ الدِّينَ فَقَدْ أَحَبَّهُ

"Sesungguhnya Allah Azza wa Jalla memberikan dunia kepada orang yang dicintai dan kepada yang tidak dicintai, tapi tidak memberikan agama kecuali kepada orang yang dicintai-Nya. Maka siapa yang Allah berikan agama, berarti Allah mencintainya." (HR. Ahmad)

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement