Jumat 05 Jan 2024 18:28 WIB

Tabrakan Kereta Cicalengka, Ini Doa Saat Melihat Musibah Kecelakaan

Baca doa dengan suara pelan sehingga tidak didengar oleh orang tertimpa musibah.

Rep: Umar Mukhtar/ Red: Ani Nursalikah
Salah satu gerbong kereta berada di sawah dalam peristiwa tabrakan kereta api KA Turangga jurusan Surabaya-Bandung dengan KA commuter line jurusan Padalarang-Cicalengka, yang berlokasi tidak jauh dari Stasiun Cicalengka, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Jumat (5/1/2023). Belum diketahui penyebab tabrakan dua kereta ini. Pihak PT KAI menyatakan penyebab kecelakaan baru bisa diketahui setelah ada investigasi. Pada peristiwa tersebut 4 orang tewas, dan 37 luka-luka.
Foto: Edi Yusuf/Republika
Salah satu gerbong kereta berada di sawah dalam peristiwa tabrakan kereta api KA Turangga jurusan Surabaya-Bandung dengan KA commuter line jurusan Padalarang-Cicalengka, yang berlokasi tidak jauh dari Stasiun Cicalengka, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Jumat (5/1/2023). Belum diketahui penyebab tabrakan dua kereta ini. Pihak PT KAI menyatakan penyebab kecelakaan baru bisa diketahui setelah ada investigasi. Pada peristiwa tersebut 4 orang tewas, dan 37 luka-luka.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Nabi Muhammad SAW memberikan tuntunan tentang doa yang dapat diucapkan ketika melihat peristiwa atau musibah apapun itu, termasuk musibah kecelakaan.

Kecelakaan kereta api yang terjadi pada Jumat (5/1/2024) di Kecamatan Cicalengka, Kabupaten Bandung, Jawa Barat telah mengakibatkan empat orang meninggal dan 28 orang terluka menurut pejabat kepolisian.

Baca Juga

Diriwayatkan dari Abu Hurairah RA, Nabi SAW pernah bersabda, "Siapa yang melihat orang tertimpa musibah, ucapkan:

Doa Melihat Orang Tertimpa Musibah

الحَمْدُلِلّٰهِ الَّذِى عَافَانِى مِمَّا ابْتَلاَكَ بِهِ وَفَضَّلَنِى عَلَى كَثِيرٍ مِمَّنْ خَلَقَ تَفْضِيْلًا لَم يُصِبْهُ ذٰلِكَ البَلاَءُ

Alhamdulillaa-hil-ladzii 'aa-faa-nii mimmab talaa bii wa fadh-dholani 'alaa katsii-rin mimman kholaqo taf-dhii-lan lam yushib-hu dzaalikal balaa

Terjemahan: Segala puji bagi Allah yang menyelamatkan diriku dari cobaan yang telah menimpamu dan mengutamakanku di atas kebanyakan orang yang Dia ciptakan dengan keutamaan sebenar-benarnya. Maka niscaya ia tidak akan tertimpa musibah tersebut." (HR. Turmudzi)

Imam Nawawi dalam Al Adzkaar menjelaskan para ulama menganjurkan agar orang yang bersangkutan, yakni orang yang melihat musibah itu, membaca doa tersebut dengan suara pelan sehingga tidak didengar oleh orang yang tertimpa musibah. Tetapi, hanya dapat didengar oleh dirinya sendiri agar orang yang tertimpa musibah tidak sakit hatinya.

"Kecuali jika cobaan tersebut berupa perbuatan maksiat, maka tidak dilarang memperdengarkan doa tersebut kepadanya, jika hal tersebut tidak dikhawatirkan akan menimbulkan kerusakan," demikian penjelasan Imam Nawawi.

Adapun bagi orang yang sedang tertimpa sebuah musibah...

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement