Kamis 04 Jan 2024 15:15 WIB

Jangan Ragu Bersedekah, Allah akan Ganti Berkali Lipat

yang menginfakkan hartanya di jalan Allah adalah seperti orang yang menabur benih.

Rep: Fuji E Permana/ Red: Ani Nursalikah
Sedekah (ilustrasi)
Foto:

Memaknai Memberi Pinjaman kepada Allah SWT

Setelah dikisahkan tentang umat yang binasa disebabkan karena ketakutan dan kelemahan kayakinan, maka dalam ayat ini Allah menganjurkan agar umat rela berkorban menafkahkan hartanya di jalan Allah dan nafkah itu dinamakan "pinjaman." Allah menamakannya "pinjaman" padahal Allah Maha Kaya karena Allah mengetahui bahwa dorongan untuk mengeluarkan harta bagi kemaslahatan umat itu sangat lemah pada sebagian besar manusia

Hanya segolongan kecil saja yang rela berbuat demikian. Hal ini dapat dirasakan ketika seorang hartawan kadang-kadang mudah saja mengeluarkan kelebihan hartanya untuk menolong kawan-kawannya, mungkin dengan niat untuk menjaga diri dari kejahatan atau untuk memelihara kedudukan yang tinggi, terutama jika yang ditolong itu kerabatnya sendiri. 

Tetapi jika pengeluaran harta itu untuk mempertahankan agama dan memelihara keluhurannya serta meninggikan kalimah Allah yang di dalamnya tidak terdapat hal-hal yang menguntungkan bagi dirinya sendiri secara langsung di dunia, maka tidak mudah baginya melepaskan harta yang dicintainya itu, kecuali jika secara terang-terangan atau melalui saluran resmi. 

Oleh karena itu, ungkapan yang dipergunakan untuk menafkahkan harta benda di jalan Allah itu sangat menarik, yaitu "Siapakah yang mau memberi pinjaman kepada Allah, suatu pinjaman yang baik." 

Pinjaman yang baik itu yang sesuai dengan bidang dan kemanfaatannya dan dikeluarkan dengan ikhlas semata-mata untuk mencapai keridaan Allah SWT. Allah menjanjikan akan memberi balasan yang berlipat ganda. 

Allah memberikan perumpamaan tentang... 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement