"Kehidupan yang bagaimana pun bentuknya, yang penting buat mereka (orang-orang Yahudi), adalah dapat menarik dan mengembuskan nafas," jelas Prof Quraish.
Ayat tersebut menggambarkan isi hati dan pikiran orang-orang Yahudi bahwa masing-masing dari mereka menginginkan sesuatu yang mustahil. Mereka ingin hidup sepanjang mungkin di dunia, karena mereka tahu amal-amal mereka tidak akan membantunya di hari akhir.
Padahal, usia yang panjang, atau sepanjang-panjangnya kehidupan di dunia, itu tidak akan dapat membuat mereka terhindar dari siksa. "Menggeser sedikit pun tidak, apalagi membebaskan atau menjauhkannya dari siksa. Masing-masing akan mendapat sanksi sesuai dosa-dosanya karena Allah Maha Mengetahui apa yang mereka kerjakan," papar Prof Quraish.