REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Ketika bermimpi baik maka muslim disunnahkan untuk bersyukur kepada Allah ﷻ atas datangnya mimpi tersebut.
Seperti dikutip dari buku Sunnah dan Dzikir Harian Nabi Shallallahu Alaihi Wasallam, barangsiapa bermimpi yang baik, maka disunnahkan untuk melakukan hal-hal berikut ini:
Pertama: Bersyukur kepada Allah atas mimpi tersebut, karena mimpi yang baik itu datangnya dari Allah.
Kedua: Memberitahukan mimpi itu kepada orang lain, tetapi hanya kepada orang yang ia cintai di sekitarnya saja.
Diriwayatkan, dari Abu Salamah Radhiyallahu Anhu, ia berkata, Aku baru saja mendapatkan mimpi buruk, hingga mimpi itu membuat dadaku terasa sesak sekali. Lalu aku bertemu dengan Abu Qatadah dan menceritakan keadaanku, ia pun berkata, Aku juga pernah bermimpi buruk, hingga mimpi itu membuat dadaku terasa sesak, hingga aku mendengar Rasulullah Shallallahu alaihi wa Sallam bersabda,
“Mimpi yang baik itu berasal dari Allah. Apabila seorang dari kalian memimpikan sesuatu yang ia sukai, maka janganlah ia ceritakan mimpi itu kecuali kepada orang yang ia cintai. Namun, apabila memimpikan sesuatu yang tidak ia sukai, hendaklah ia meludah sedikit ke sisi kirinya sebanyak tiga kali, dan mohonlah perlindungan kepada Allah (berta'awudz) dari kejahatan setan dan kejahatan mimpi tersebut, serta jangan ceritakan mimpi itu kepada siapa pun (tanpa terkecuali), sebab mimpi itu tidak akan membahayakan dirinya.”
Abu Salamah mengatakan, “Bahkan aku pernah bermimpi buruk yang kurasa lebih berat dari gunung. Tetapi aku tidak lagi peduli dengan mimpi buruk apa pun setelah aku mendengar hadits ini.” (HR Bukhari no 5747, dan Muslim no 2261).
Pada riwayat lain disebutkan, “Mimpi yang baik itu datangnya dari Allah, sedangkan mimpi yang buruk datangnya dari setan. Oleh karena itu, apabila seorang dari kalian bermimpi buruk yang membuatnya takut, maka hendaknya ia meludah sedikit ke sisi kirinya, lalu mohonlah perlindungan kepada Allah dari keburukan mimpi itu, karena (dengan berta'awudz) mimpi itu tidak akan membahayakan dirinya.” (HR Bukhari no 3292, dan Muslim no 2261).
Pada hadits lain yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari, dari Abu Sa'id Al Khudri Radhiyallahu Anhu, disebutkan, “Apabila seorang dari kalian mendapatkan mimpi yang disenangi, maka mimpi itu datangnya dari Allah, oleh karena itu bersyukurlah kepada Allah atas mimpi tersebut.” (HR Bukhari no 7045).