REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Begitu banyak ayat Alquran yang indah dan mengandung makna yang menyentuh hati siapapun. Ayat tersebut sering dibaca berkali-kali karena selain bermakna indah, juga merupakan doa yang enak dibaca terus menerus.
Allah SWT menurunkan Alquran sebagai mukjizat untuk Nabi Muhammad saw dan menjadi kitab suci bagi umat Islam. Salah satu isi alquran adalah berbicara tentang hukum Allah yang pasti.
Kepastian hukum Allah membuat Nabi Muhammad saw khawatir akan dosa-dosa umatnya dan azab Allah yang pedih, sehingga muncul ayat terakhir surat al baqarah sebagai jawaban Allah atas doa Nabi Muhammad, bahwa Allah tidak akan membebani seseorang melebihi batas kemampuannya.
Al-Baqarah ayat 284
لِلّٰهِ مَا فِى السَّمٰوٰتِ وَمَا فِى الْاَرْضِ ۗ وَاِنْ تُبْدُوْا مَا فِيْٓ اَنْفُسِكُمْ اَوْ تُخْفُوْهُ يُحَاسِبْكُمْ بِهِ اللّٰهُ ۗ فَيَغْفِرُ لِمَنْ يَّشَاۤءُ وَيُعَذِّبُ مَنْ يَّشَاۤءُ ۗ وَاللّٰهُ عَلٰى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ
lillaahi maa fis-samaawaati wa maa fil-ardh, wa in tubdu maa fii anfusikum au tukhfuhu yuḥaasibkum bihillaah, fa yaghfiru limay yasyaa`u wa yu'ażżibu may yasyaa`, wallaahu 'alaa kulli syaiin qadiir
Artinya: “Milik Allah-lah apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi. Jika kamu nyatakan apa yang ada di dalam hatimu atau kamu sembunyikan, niscaya Allah memperhitungkannya (tentang perbuatan itu) bagimu. Dia mengampuni siapa saja yang Dia kehendaki dan mengazab siapa pun yang Dia kehendaki. Allah Maha kuasa atas segala sesuatu.”
Dalam tafsir Kementerian Agama RI, Allah mengetahui itu semua dan akan meminta pertanggungjawaban manusia, sebab kekuasaan-Nya meliputi seluruh jagat raya. Milik Allah-lah apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi, dan Dialah yang mengatur dan mengelola semua itu. Jika kamu nyatakan apa yang ada di dalam hatimu atau kamu sembunyikan, niscaya Allah memperhitungkannya tentang perbuatan itu bagimu, dan akan memberikan balasan yang setimpal.
Dia mengampuni siapa yang Dia kehendaki sesuai dengan sikap dan kehendak hamba-Nya, yaitu yang menyesali perbuatannya, bertekad untuk tidak mengulangi dan memohon ampunan, atau Dia akan mengampuni walau tanpa permohonan ampunan dan mengazab siapa yang Dia kehendaki sesuai sikap hamba-Nya yang selalu melakukan dosa dan maksiat. Pilihan berada di tangan manusia. Siapa yang mau diampuni, maka lakukanlah apa yang ditetapkan Allah guna meraih ampunan-Nya, dan siapa yang hendak berada dalam siksa, maka silahkan langgar ketentuan-Nya. Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu.
Surat Al-Baqarah ayat 285
اٰمَنَ الرَّسُوْلُ بِمَآ اُنْزِلَ اِلَيْهِ مِنْ رَّبِّهٖ وَالْمُؤْمِنُوْنَۗ كُلٌّ اٰمَنَ بِاللّٰهِ وَمَلٰۤىِٕكَتِهٖ وَكُتُبِهٖ وَرُسُلِهٖۗ لَا نُفَرِّقُ بَيْنَ اَحَدٍ مِّنْ رُّسُلِهٖ ۗ وَقَالُوْا سَمِعْنَا وَاَطَعْنَا غُفْرَانَكَ رَبَّنَا وَاِلَيْكَ الْمَصِيْرُ
aamanar-rasụlu bimaa unzila ilaihi mir robbihi wal-mu'minuun, kullun aamana billaahi wa malaa`ikatihii wa kutubihii wa rusulih, laa nufarriqu baina aḥadim mir rusulih, waqaaluu sami'naa wa aṭa'naa ghufraanaka rabbanaa wa ilaikal-masiir
Artinya: “Rasul (Muhammad) beriman kepada apa yang diturunkan kepadanya (Al-Qur'an) dari Tuhannya, demikian pula orang-orang yang beriman. Semua beriman kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya dan rasul-rasul-Nya. (Mereka berkata), “Kami tidak membeda-bedakan seorangpun dari rasul-rasul-Nya.” Dan mereka berkata, “Kami dengar dan kami taat. Ampunilah kami Ya Tuhan kami, dan kepada-Mu tempat (kami) kembali.”
Lihat halaman berikutnya >>>