Jumat 27 Oct 2023 06:45 WIB

Khutbah Jumat: Luka Al-Aqsa Luka Kita

Al-Aqsa adalah persoalan seluruh umat Islam

Rep: Andrian Saputra / Red: Nashih Nashrullah
Pemandangan Masjid Al-Aqsa Yerusalem Palestina. Al-Aqsa adalah persoalan seluruh umat Islam
Foto:

Bahkan bantuan kemanusiaan yang mengalir untuk Palestina pun terhenti di depan pintu masuk perbatasan. Rakyat Palestina telah terembargo dan terblokade sejak beberapa tahun yang lalu. Palestina berubah laksana penjara besar di atas muka bumi ini

Peristiwa terakhir, rombongan bus yang di dalamnya mayoritas terdiri dari para wanita, anak-anak, dan manula juga tidak luput dari serangan rudal zionis Israel. Tidak hanya itu, penyerangan juga dilakukan pada rumah sakit yang sedang menangani para korban sekarat dan terluka akibat kezaliman Zionis Israel.

Bangunan fisiknya porak poranda, jasad-jasad tak berdosa bergelimpangan, serta bercak merah darah berceceran di mana-mana. Paling tidak 500 korban terbunuh dalam peristiwa tersebut.

Jamaah sidang Jumat yang dirahmati Allah..

Jika kita masih menganggap persoalan Al-Aqsa  dan Al-Quds hanyalah permasalahan rakyat Palestina, berarti kita tidak lebih mengerti dari Yahudi sendiri. Karena bagi mereka Al-Aqsa dan Al-Quds bukanlah sekadar persoalan politik dan persoalan geografi, namun yang utama adalah persoalan agama keyakinan bangsa Yahudi.

David Ben-Gurion, perdana menteri pertama Israel, pernah berpidato di hadapan PBB setelah diakui sebagai anggota pada tahun 1949. Tanpa sedikitpun keraguan, Ben-Gurion dengan tegas berkata, “Bisa jadi, kami (Yahudi) memang tidak memiliki hak atas Palestina dari kacamata politik dan hukum.

Akan tetapi kami memiliki hak atas Palestina dari sudut pandang agama. Sebab Palestina adalah tanah yang dijanjikan Tuhan untuk kami. Tuhan memberikannya kepada kami dari sungai Nil hingga Eufrat.”

Ya. Al-Aqsa  bukan sekadar problematika politik. Al-Quds tidak hanya persoalan hukum internasional, melainkan Al-Aqsa dan Al-Quds adalah persoalan agama yang kita peluk dengan sepenuh hati, yaitu Islam. 

Oleh sebab itu, untuk mengobati luka Al-Aqsa  dan Al-Quds, kita memerlukan “dokter” dan “perawat” dengan keimanan yang teguh. Umat Islam membutuhkan seorang pemimpin negara sekaliber Umar bin Khattab dan Mu’tashim billah.

Kita merindukan pemimpin negara yang teguh iman dan penuh keberanian, seperti Mu’tashim billah, yang memobilisasi puluhan ribu tentara dari Baghdad untuk menempuh perjalanan jauh ke Amuriyah demi menyelamatkan seorang wanita yang berteriak memohon pertolongan.

Ma’asyiral muslimin rahimakumullah...

Umat Islam menghajatkan para panglima perang sekelas Abu Ubaidah bin Jarrah, Khalid bin Walid dan Shalahuddin Yusuf Al-Ayyubi, yang berhasil membebaskan berbagai negeri dengan tidak menjatuhkan banyak nyawa.

Umat Islam membutuhkan para pejuang tulus yang berjuang demi kemuliaan Islam dan tegaknya kalimatullah di atas muka bumi ini. Yaitu para pejuang yang memiliki prinsip, “Kemenangan yang membahagiakan teman, dan kematian yang menggetarkan lawan,” yaitu “Hidup mulia atau mati syahid.”

Baca juga: Daftar Produk-Produk Israel yang Diserukan untuk Diboikot, Cek Listnya Berikut Ini

Tidak kalah penting, umat Islam juga memerlukan para dermawan yang berbaik hati dengan hartanya untuk membantu saudara kita di Gaza, Palestina. Bantuan harta kita tidak harus jutaan, ratusan juta, bahkan milyaran rupiah, namun bisa ratusan ribu, puluhan ribu, bahkan ribuan rupiah.

Sebab yang dinilai oleh Allah bukan banyak sedikitnya, melainkan keikhlasan dan hajat kita terhadap harta yang kita infakkan. Dalam hadits Abu Hurairah yang diriwayatkan Imam Ahmad dan An-Nasai, Rasulullah ﷺ bersabda: 

سَبَقَ دِرْهَمٌ مِائَةَ أَلْفِ دِرْهَمٍ قَالُوا وَكَيْفَ قَالَ كَانَ لِرَجُلٍ دِرْهَمَانِ تَصَدَّقَ بِأَحَددِهِمَا وَانْطَلَقَ رَجُلٌ إِلَى عُرْضِ مَالِهِ فَأَخَذَ مِنْهُ مِائَةَ أَلْفِ دِرْهَمٍ فَتَصَدَّقَ بِهَا

“Satu dirham dapat mengungguli seratus ribu dirham.” Lalu ada yang bertanya, “Bagaimana itu bisa terjadi wahai Rasulullah?”

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement