REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Syirik (kemusyrikan) merupakan larangan Allah Subhanahu wa Ta'ala yang ditetapkan paling besar.
Imam Adz Dzahabi menyebut syirik sebagai dosa terbesar. Ancaman adzabnya luar biasa menyakitkan, sebagaimana dia jelaskan dalam Kitab al-Kabair
Syirik tidak hanya menyangkut persoalan penyembahan terhadap berhala, Wahyu pada masa permulaan kenabian tidak terdapat kecaman terhadap penyembahan berhala, Syirik adalah kecaman terhadap keserakahan dan ketidakpedulian sosial,
Syirik modern mungkin sering kita lakukan hanya kita tidak merasa, Syirik konvensional (Jaliy) lebih mudah dihindari daripada syirik modern (Khafi), dan Syirik modern (Khafi) memperlihatkan bagaimana kekayaan, keserakahan, dan ketidakpedulian sosial mempunyai perspektif teologis (tauhid).
Untuk itu hendaknya muslim menjauhi dosa syirik dan berdoa meminta perlindungan dari hal tersebut.
Berikut doa berlindung dari syirik :
اللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِكَ أَنْ أُشْرِكَ بِكَ وَأَنَا أَعْلَمُ ، وَأَسْتَغْفِرُكَ لِمَا لَا أَعْلَمُ
Allahumma inni a’uzubika an usyrika bika wa ana a’lamu wa astaghfiruka lima la a’lamu.
“Ya Allah, aku berlindung kepadaMu agar aku tidak menyekutukanMu sedang aku mengetahuinya. Dan aku memohon ampun kepadaMu atas perbuatan yang tidak aku ketahui.” (HR. Bukhari)