Rabu 18 Oct 2023 12:05 WIB

Doa Melunasi Utang yang Diajarkan Nabi Muhammad

Nabi Muhammad mengajarkan doa melunasi utang.

Rep: Mabruroh/ Red: Muhammad Hafil
 Doa Melunasi Utang yang Diajarkan Nabi Muhammad. Foto:  Ilustrasi utang
Foto: pixabay
Doa Melunasi Utang yang Diajarkan Nabi Muhammad. Foto: Ilustrasi utang

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Islam tidak melarang umatnya untuk berutang, selama hal tersebut dilakukan untuk memenuhi kebutuhan dan kelangsungan hidupnya. Namun demikian Islam juga mendorong umatnya untuk bertanggung jawab, yakni tidak menunda-nunda atau mengulur waktu untuk melunasinya.

Islam juga mengajarkan doa-doa yang bisa dibacakan agar dimudahkan dalam membayar hutang. Dikutip dari buku Doa-Doa Terbaik Sepanjang Masa karya Ustadz Ahmad Zacky El-Syafa, salah satu doa yang bisa dilakukan agar mampu membayar hutang yaitu dengan membaca surat Ali Imran ayat 26-27.

Baca Juga

قُلِ اللّٰهُمَّ مٰلِكَ الْمُلْكِ تُؤْتِى الْمُلْكَ مَنْ تَشَاۤءُ وَتَنْزِعُ الْمُلْكَ مِمَّنْ تَشَاۤءُۖ وَتُعِزُّ مَنْ تَشَاۤءُ وَتُذِلُّ مَنْ تَشَاۤءُ ۗ بِيَدِكَ الْخَيْرُ ۗ اِنَّكَ عَلٰى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ

Katakanlah (Muhammad), “Wahai Tuhan pemilik kekuasaan, Engkau berikan kekuasaan kepada siapa pun yang Engkau kehendaki, dan Engkau cabut kekuasaan dari siapa pun yang Engkau kehendaki. Engkau muliakan siapa pun yang Engkau kehendaki dan Engkau hinakan siapa pun yang Engkau kehendaki. Di tangan Engkaulah segala kebajikan. Sungguh, Engkau Maha Kuasa atas segala sesuatu.

 تُوْلِجُ الَّيْلَ فِى النَّهَارِ وَتُوْلِجُ النَّهَارَ فِى الَّيْلِ وَتُخْرِجُ الْحَيَّ مِنَ الْمَيِّتِ وَتُخْرِجُ الْمَيِّتَ مِنَ الْحَيِّ وَتَرْزُقُ مَنْ تَشَاۤءُ بِغَيْرِ حِسَابٍ

“Engkau masukkan malam ke dalam siang dan Engkau masukkan siang ke dalam malam. Engkau keluarkan yang hidup dari yang mati, dan Engkau keluarkan yang mati dari yang hidup. Dan Engkau beri rezeki siapa yang Engkau kehendaki tanpa hisab (batas)."

Menurut Ustadz Ahmad Zacky, kedua ayat ini berkhasiat untuk mempermudah dalam melunasi hutang. Dalam sebuah hadis disebutkan bahwa Rasulullah saw pernah mencari Mu'adz pada hari jum'at. Setelah selesai shalat, beliau bertemu dengan Mu'adz dan berkata, "Wahai Mu'adz, ada apa? Aku tadi tidak melihat kamu?" la menjawab, "Wahai Rasulullah, saya mempunyai hutang kepada si Fulan yang Yahudi, sehingga saya khawatir jika saya keluar, niscaya ia akan menahan saya tidak boleh pergi kepadamu." Lalu Rasulullah memberikan resep agar Mu'adz membaca ayat 26 dan 27 surat Ali Imran.

Kedua ayat diatas masih ditambah  doa ini:

Yaa rahmaanud dunyaa wal aakhirati wa rahiimahumaa tu'thii minhumaa man tasyaa-u wa tamna' u minhumaa man tasyaa-u farhamnii rahmatan tugh-ninii bihaa 'an rahmati man siwaaka

Artinya: "Wahai Dzat Yang Maha Pemurah dan Maha Pengasih di dunia dan akhirat, Engkau berikan (rahmat) orang yang Engkau kehendaki dari kedua alam itu, maka berikanlah aku suatu rahmat yang aku merasa cukup dengannya (sehingga tidak mengharapkan rahmat) dari selain rahmat-Mu."

Menurut Nabi saw., siapa saja yang membacanya kedua ayat diatas dilanjutkan berdoa dengan doa ini, maka ia akan dimudahkan Allah dalam membayar hutang, meskipun hutangnya sangat banyak.

Selanjutnya membaca surat Al-Ikhlas:

Artinya, “Katakanlah, "Dia-lah Allah, yang Maha Esa. Allah adalah Tuhan yang bergantung kepada-Nya segala sesuatu. Dia tiada beranak dan tidak pula diperanakkan dan tidak ada seorangpun yang setara dengan Dia." (QS. al-Ikhlas ayat 1-4).

Surat al-Ikhlas memiliki banyak keutamaan. Hal ini diungkapkan Rasulullah saw dalam sebuah hadis, "Demi Zat yang menguasai diriku, sesungguhnya surat al-Ikhlas seimbang (senilai) dengan sepertiga al-Qur'an." (HR. Shahihain). Dalam sabdanya yang lain, beliau menyatakan, "Barangsiapa membacanya sebanyak 10 kali, maka Allah membangunkan gedung di surga untuknya.” (HR. Tirmidzi).

Surat al-Ikhlas ini, mempunyai khasiat yang sangat luar biasa, yakni ia tidak akan mendapat fitnah kubur dan aman dari himpitan kubur dan melewati titian dengan di atas sayap malaikat.

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement