REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Sejak beberapa hari terakhir, dunia maya dihebohkan dengan konten pesepakbola klub Persita Tangerang Christian Mangaron Rontini masuk Islam. Pria asal Filipina itu bersyahadat dan menjadi perhatian banyak orang.
Proses Rontini menjadi mualaf berlangsung di Masjid Al-Azhom, Tangerang, pada Selasa (5/9/2023) lalu. Lewat media sosialnya, ia berbagi momen penting dalam hidupnya tersebut.
Konten dirinya menjadi muallaf direspons sejumlah orang dengan ungkapan masya Allah tabarakallah. Apakah ungkapan itu sudah tepat ? begini penjelasannya.
Melihat orang lain dilimpahkan nikmat
Syekh Badr bin al-Utaybi mengatakan, kebanyakan manusia sekarang kalau melihat nikmat orang lain dia mengatakan Masya Allah Tabarakallah. Dia mengatakan bahwa hal ini menyelisihi sunnah nabi Muhammad ﷺ.
"Karena nikmat itu ada dua macam. Nikmat untuk kamu dan nikmat untuk orang lain. Maka jika nikmat itu untuk kamu maka katakan Masya Allah. Nikmat diri kamu sendiri, rumahmu, kendaraanmu," kata Syekh Badr bin al-Utaybi melalui media Youtube.
Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman,
وَلَوْلَآ اِذْ دَخَلْتَ جَنَّتَكَ قُلْتَ مَا شَاۤءَ اللّٰهُ ۙ لَا قُوَّةَ اِلَّا بِاللّٰهِ ۚاِنْ تَرَنِ اَنَا۠ اَقَلَّ مِنْكَ مَالًا وَّوَلَدًاۚ
Dan mengapa ketika engkau memasuki kebunmu tidak mengucapkan ”Masya Allah, la quwwata illa billah” (Sungguh, atas kehendak Allah, semua ini terwujud), tidak ada kekuatan kecuali dengan (pertolongan) Allah, sekalipun engkau anggap harta dan keturunanku lebih sedikit daripadamu. (QS. Al-Kahfi ayat 39).
"Maka jika nikmat itu atasmu katakan Masya Allah. Pakaianmu, kendaraanmu, anakmu, istrimu, rumahmu, hewan tungganganmu, (katakan) Masya Allah. Karena semua ini milikmu perbanyak ucapkan MaasyaAllah. Karena semua ini karunia dari Allah Azza wa Jalla," ucap Syaikh Badr.