Jumat 15 Sep 2023 09:39 WIB

Khutbah Jumat: Makna Peringatan Maulid Nabi Muhammad di Bulan Rabiul Awal

Tema Maulid Nabi di bulan Rabiul Awal bisa menjadi bahan khutbah Jumat.

Rep: Andrian Saputra/ Red: Muhammad Hafil
 Khutbah Jumat: Makna Peringatan Maulid Nabi Muhammad di Bulan Rabiul Awal. Foto:  Kaligrafi Nama Nabi Muhammad (ilustrasi)
Foto:

Nabi Muhammad SAW adalah anak muda Makkah yang sangat dihormati karena kecakapan moralitasnya. Gelar yang diberikan oleh masyarakat Makkah adalah al-amin yang berarti orang yang dipercaya. Ini adalah konsep masyarakat Madani yang digagas oleh nabi Muhammad SAW, bahwa untuk menata umat perlu adanya interaksi yang dibangun atas dasar keadilan, keterbukaan dan demokratisasi. 

Ketiga dasar itu, digunakan oleh nabi untuk memposisikan umat sebagai agen perubahan masyarakat Arab yang buta dengan harkat dan martabat kemanusiaan. Perilaku jahiliyah yang tidak manusiawi diubah dengan konstruksi sosial masyarakat Muslim waktu itu yang saling berkhidmat pada sikap ideal. Nabi adalah sebagai arsitektur sekaligus pemimpin proyek pembangunan dari peradaban yang untuk ukuran zamannya adalah sangat modern. 

Ketiga asas yang ditawarkan tadi, belakangan menjadi populer di tengah retorika para pemimpin kita. Baik itu semasa kampanye maupun setelah menjalankan roda kepemimpinannya. Kita menyaksikan semua aktor kekuasaan fasih meneriakkan keadilan, keterbukaan, dan demokratisasi. Hanya saja, kita menerima kenyataan yang menyakitkan. Berapa tidak, dengan mayoritas penduduk Muslim yang mempunyai nabi dan tatanan nilai begitu paripurna (Alquran dan hadits) praktik kekuasaan menyayat nilai-nilai kepemimpinan Muhammad. Apa yang ditahbiskan oleh para pemimpin dengan nilai-nilai tadi tak lebih dari manisnya kata-kata dan janji-janji yang membosankan di podium kekuasaan. 

Jamaah Jumat yang dirahmati Allah.

Apabila kita saksikan apa yang terjadi di negeri kita saat ini, masih terjadi kesenjangan ekonomi. Praktik kemewahan kekuasaan juga terlihat kasat mata. Tokoh-tokoh masyarakat yang tadinya dikenal bersih dan sekarang mendapat kesempatan di tampuk kekuasaan tidak sedikit yang diduga terlibat korupsi, bahkan telah divonis tindak pidana korupsi. Ternyata, seleksi pemimpin yang terbilang demokratis itu, sepertinya gagal menghantarkan tokoh-tokoh panutan menjadi pemimpin yang tetap pada komitmennya untuk kesejahteraan dan kemakmuran rakyat. Bahkan, peringkat negara terkorup pun masih kita sandang. 

Hampir semua lini kehidupan berbangsa dan bernegara dibanjiri oleh praktik yang tidak mencerminkan keteladanan.  

Kemudian kita bertanya, apa yang tidak benar? Padahal secara teologis dan demografis umat Islam Indonesia memungkinkan untuk menata sistem kehidupan berbangsa dan bernegara yang baik. Sedianya, berbicara Indonesia dalam konteks pembangunan adalah berbicara Islam itu sendiri. Karena Islam menyediakan hamparan nilai yang ideal dan realitas sebagai moralitas. 

Lebih dari itu, perlahan tapi pasti, komunitas santri modern mulai nampak naik ke tampuk kekuasaan. Ini terjadi sebagai konsekuensi pematangan teologisnya untuk menciptakan tatanan masyarakat baru yang adil, terbuka, dan demokratis. Namun pada kenyataannya pemikiran arif dan rencana yang mulia itu belum menampakkan hasilnya untuk mewujudkan negara baldatun thayyibatun warabbun ghafur. 

Hadirin jamaah Jumat rahimakumullah

Dalam satu hadits nabi menegaskan misinya sebagai rasul:

إنما بعثت لأتمم مكارم الاخلاق

Artinya: sesungguhnya aku diutus untuk menyempurnakan akhlak yang mulia. HR. al-Bazzar

Akhlak adalah misi Rasulullah dan salah satu kunci keberhasilan beliau dalam berdakwah adalah karena kemuliaan akhlaknya. Baik kepada lawan maupun kawan. Dalam kesempatan khutbah yang singkat ini, ada beberapa hal yang ingin saya sampaikan terkait dengan akhlak nabi Muhammad SAW yang dapat kita jadikan suri tauladan. 

Nabi mengajarkan agar umatnya menjalin pertalian keluarga yang baik. Nabi sangat menghormati orang tuanya. Dia bahkan mengatakan, surga berada di bawah telapak kaki ibu dan kesenangan Allah ada di dalam kesenangan orang tua. Oleh karena itu, beliau meyakinkan kepada siapapun yang memperlakukan orang tua secara baik, maka berhak mendapatkan surga. Nabi juga mengingatkan betapa pentingnya menjalin pertalian keluarga (silaturahim) dalam kehidupan sehari-hari. 

Nabi Muhammad SAW berpesan kepada umatnya untuk mencari ilmu, mencari ilmu adalah tugas setiap Muslim. Ilmu dapat membimbing kita kepada jalan kebahagiaan, jika kita terus mencari ilmu maka Allah akan menunjukan jalan yang benar dalam kehidupan kita. 

Ketika nabi Muhammad SAW berusia 25 tahun dia memiliki reputasi tentang kejujurannya. Di kalangan orang-orang Quraisy, beliau dikenal sebagai orang yang paling berani dan sopan. Nabi juga seorang tetangga yang baik , toleran dan selalu dapat dipercaya. Beliau selalu berupaya menjauhkan diri dari perkelahian dan percekcokan. Dia juga tidak pernah menggunakan bahasa cacian atau makian. Nabi Muhammad SAW mengajak para pengikutnya untuk selalu berbicara kebenaran karena hal itu akan membawa kebaikan. Beliau juga mengingatkan pengikutnya untuk menjauhi orang yang gemar berdusta karena dusta akan membawa kepada kejahatan. Nabi Muhammad SAW memiliki kekuatan karakter, dicerminkan dalam kesabaran dan toleransinya yang selalu menolak berbagai hal yang dapat membangkitkan amarah.

Dia tetap berlaku baik dan dermawan sekalipun kepada seseorang yang pernah menyakitinya. Nabi Muhammad SAW jauh dari sifat sombong atau membanggakan diri, dia tetap sederhana dan rendah hati. Tentunya masih banyak lagi contoh akhlak nabi yang tidak dapat kita sampaikan dalam waktu yang singkat ini.

Ma'asyiral Muslimin rahimakumullah.

Setelah kita sama-sama menghayati sejarah nabi Muhammad SAW yang terus kita bacakan dalam peringatan maulid nabi Muhammad SAW dapat dimaknai bahwa Allah menginginkan nabi Muhammad menjadi contoh dan teladan bagi seluruh umat manusia. Oleh karena itu, Allah menakdirkan nabi Muhammad SAW untuk duduk seperti umat manusia pada umumnya, memiliki keluarga, bekerja untuk memenuhi kebutuhannya dan saling berbagi kesenangan dan kesedihan di antara sesama manusia. 

Ma'asyiral Muslimin rahimakumullah.

Kelahiran nabi Muhammad SAW merupakan nikmat dan Rahmat yang tak terhingga untuk umat manusia di seluruh dunia. Allah SWT memerintahkan pada semua hambaNya agar selalu mengingat akan segala karunia dan nikmatNya. Baik yang dilimpahkan secara umum atau secara khusus kepada seseorang. Sebagaimana firman Allah dalam surat Al Anbiya' ayat 107. 

وَمَا أَرْسَلْنَاكَ إِلَّا رَحْمَةً لِلْعَالَمِينَ

Artinya: Dan tiadalah Kami mengutus kamu, melainkan untuk (menjadi) rahmat bagi semesta alam. (Alquran surat Al Anbiya' ayat 107)

Ma'asyiral Muslimin rahimakumullah

Demikian khutbah yang singkat ini mudah-mudahan mendapatkan berkah dari Allah SWT dan bermanfaat bagi kita semua, amin. 

بَارَكَ اللَّهُ لِي وَلَكُمْ فِي الْقُرْآنِ الْعَظِيمِ وَنَفَعَنِي وَإِيَّاكُمْ بِمَا فِيهِ مِنَ الْآيَاتِ وَذِكَرَ الْحَكِيمَ وَتَقَبَّلْ مِنِّي وَمِنْكُمْ تِلَاوَتَهُ إِنَّهُ هُوَ السَّمِيعُ الْعَلِيمُ . أَقُولُ قَوْلِي هَذَا وَأَسْتَغْفِرُ اللَّهَ الْعَظِيمَ لِي وَلَكُمْ وَلِسَائِرِ الْمُسْلِمِينَ وَالْمُسْلِمَاتِ وَالْمُؤْمِنِ وَالْمُؤْمِنَاتِ فَاسْتَغْفِرُوهُ إِنَّهُ هُوَ الْغَفُورَالرَّحِيمُ..

Sumber:

Buku Khutbah Jumat Sejuta Umat karya Muhammad Khatib penerbit Pustaka Media,2018

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement