REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA- Sesungguhnya, sholat dalam Islam tidaklah tiba-tiba (ujug-ujug: Jawa), tapi telah lama dilakukan. Bahkan, sholat juga dilaksanakan para nabi-nabi terdahulu.
Dr Jawwad ‘Ali, seorang pemikir kritis sekaligus sejarawan Muslim asal Baghdad, dalam karyanya berjudul Sejarah Sholat atau Tarikh as-Shalah fi al-Islam, menjelaskan, sholat sudah dikerjakan sebelum Islam datang. Artinya, sholat juga dikerjakan oleh orang-orang terdahulu, termasuk dalam ajaran agama terdahulu.
Dalam sejarah agama Samawi atau langit, sholat juga pernah dikerjakan oleh para nabi-nabi mereka. Sebagaimana dijelaskan oleh Sami bin Abdullah al-Maghluts dalam kitabnya Athlas Tarikh al-Anbiya wa ar-Rusul, agama Samawi itu adalah Islam, Yahudi, Nasrani, Hanif, dan Shabiyah Mandaiyah. Agama Islam, nabinya adalah Muhammad SAW, Yahudi (Musa), Nasrani (Isa), Hanif (Ibrahim), dan Shabiyah Mandaiyah (Yahya).
Dan, para nabi tersebut juga diperintahkan oleh Allah SWT untuk mendirikan sholat sebagai suatu kewajiban atas diri mereka dan umatnya. Penjabarannya sebagai berikut:
1. Nabi Ibrahim, Ismail, dan Ishak juga diperintahkan sholat.
رَبَّنَا إِنِّي أَسْكَنْتُ مِنْ ذُرِّيَّتِي بِوَادٍ غَيْرِ ذِي زَرْعٍ عِنْدَ بَيْتِكَ الْمُحَرَّمِ رَبَّنَا لِيُقِيمُوا الصَّلَاةَ فَاجْعَلْ أَفْئِدَةً مِنَ النَّاسِ تَهْوِي إِلَيْهِمْ وَارْزُقْهُمْ مِنَ الثَّمَرَاتِ لَعَلَّهُمْ يَشْكُرُونَ
“Ya Tuhan kami, sesungguhnya aku telah menempatkan sebagian keturunanku di lembah yang tidak mempunyai tanam-tanaman di dekat rumah Engkau (Baitullah) yang dihormati, ya Tuhan kami (yang demikian itu) agar mereka mendirikan sholat, maka jadikanlah hati sebagian manusia cenderung kepada mereka dan beri rezekilah mereka dari buah-buahan, mudah-mudahan mereka bersyukur.” (Ibrahim [14]: 37). Lihat juga dalam ayat ke-40.
2. Nabi Musa dan Harun pun demikian. Ini sebagaimana ditegaskan dalam Alquran sebagai berikut:
Baca juga: 8 Dalil Berikut Ini Semoga Membuat Kita Segera Terinspirasi Baca Alquran
وَأَوْحَيْنَا إِلَىٰ مُوسَىٰ وَأَخِيهِ أَنْ تَبَوَّآ لِقَوْمِكُمَا بِمِصْرَ بُيُوتًا وَاجْعَلُوا بُيُوتَكُمْ قِبْلَةلَةً وَأَقِيمُوا الصَّلَاةَ ۗ وَبَشِّرِ الْمُؤْمِنِينَ
“Dan Kami wahyukan kepada Musa dan saudaranya: ‘Ambillah olehmu berdua beberapa buah rumah di Mesir untuk tempat tinggal bagi kaummu dan jadikanlah olehmu rumah-rumahmu itu tempat sholat dan dirikanlah olehmu sholat serta gembirakanlah orang-orang yang beriman.’ (Yunus [10]: 87).
3. Nabi Zakaria juga mendirikan sholat, sebagaimana terdapat dalam surat Ali Imran [3]: 39.
فَنَادَتْهُ الْمَلَائِكَةُ وَهُوَ قَائِمٌ يُصَلِّي فِي الْمِحْرَابِ
“Kemudian Malaikat (Jibril) memanggil Zakariya, sedang ia tengah berdiri melakukan sholat di mihrab.”
Baca juga: 14 Keistimewaan Alquran yang Tak Terbantahkan Sepanjang Masa
4. Nabi Isa juga sholat. Fakta ini juga tertera dalam Alquran surat Maryam sebagai berikut:
قَالَ إِنِّي عَبْدُ اللَّهِ آتَانِيَ الْكِتَابَ وَجَعَلَنِي نَبِيًّا وَجَعَلَنِي مُبَارَكًا أَيْنَ مَا كُنْتُ وَأَوْصَانِي بِالصَّلَاةِ وَالزَّكَاةِ مَا دُمْتُ حَيًّا وَبَرًّا بِوَالِدَتِي وَلَمْ يَجْعَلْنِي جَبَّارًا شَقِيًّا وَالسَّلَامُ عَلَيَّ يَوْمَ وُلِدْتُ وَيَوْمَ أَمُوتُ وَيَوْمَ أُبْعَثُ حَيًّا
“Berkata Isa: ‘Sesungguhnya aku ini hamba Allah, Dia memberiku Al-Kitab (Injil) dan Dia menjadikan aku seorang nabi, dan Dia menjadikan aku seorang yang diberkati di mana saja aku berada, dan Dia memerintahkan kepadaku (mendirikan) sholat dan (menunaikan) zakat selama aku hidup; dan berbakti kepada ibuku, dan Dia tidak menjadikan aku seorang yang sombong lagi celaka. Dan kesejahteraan semoga dilimpahkan kepadaku, pada hari aku dilahirkan, pada hari aku meninggal dan pada hari aku dibangkitkan hidup kembali. (QS Maryam [19]: 30-33).