Sabtu 02 Sep 2023 15:25 WIB

4 Bacaan Istighfar dalam Hadits 

Istighfar merupakan zikir untuk memohon ampunan Allah.

Rep: Rossi Handayani/ Red: Erdy Nasrul
Ilustrasi membaca istighfar.
Foto: Republika/Prayogi
Ilustrasi membaca istighfar.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengasuh pesantren Tunas Ilmu Purbalingga sekaligus dosen Sekolah Tinggi Dirasat Islamiyyah Imam Syafi'i Jember, Ustaz Abdullah Zaen Lc.,MA menyampaikan Istighfar adalah memohon ampunan kepada Alllah ﷻ agar dihapuskan dari segala dosa. Istighfar juga memiliki beberapa redaksi yang termaktub di dalam Alquran dan Sunnah.

Ustadz Abdullah menjelaskan berikut di antara redaksi istighfar dalam hadits, 

Baca Juga

Pertama, 

“اللَّهُمَّ اغْفِرْ لَنَا وَارْحَمْنَا وَتُبْ عَلَيْنَا إِنَّكَ أَنْتَ التَّوَّابُ الرَّحِيْمُ“

Allahummaghfirlanaa warhamnaa wa tub 'alaynaa innaka antat tawwaabur rahiim.

 

(Ya Allâh, ampunilah kami dan sayangilah kami, serta terimalah taubat kami. Sesungguhnya Engkau Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang). HR. An-Nasa’iy dalam al-Kubra.

Kedua, 

“أَسْتَغْفِرُ اللهَ وَأَتُوبُ إِلَيْهِ”

Astaghfirullaha wa atuubu ilahi

 

(Aku memohon ampun kepada Allah dan bertaubat kepada-Nya).

Dalam HR. Bukhari, Abu Hurairah radhiyallahu’anhu menerangkan bahwa Rasulullah shallallahu ’alaihiwasallam dalam sehari membacanya lebih dari tujuhpuluh kali.

Ketiga,

“رَبِّ اغْفِرْ لِى وَتُبْ عَلَىَّ إِنَّكَ أَنْتَ التَّوَّابُ الرَّحِيمُ”

Rabbighfirlii wa tub alayya innaka antat tawwaabur rahiim

 

(Ya Rabbi ampunilah aku dan terimalah taubatku. Sesungguhnya Engkau Maha Penerima taubat dan Maha Penyayang).

Dalam HR. Abu Dawud yang dinilai sahih oleh al-Albany, Ibn Umar radhiyallahu’anhuma menjelaskan bahwa Rasulullah shallallahu’alaihiwasallam sering membaca istighfar di atas dalam sekali duduk sebanyak seratus kali.

Dalam berbagai redaksi di atas, istighfar digandengkan dengan permohonan taubat. Ibn al-Qayyim dalam Madârij as-Sâlikîn menjelaskan bahwa jika istighfar disebutkan secara bersamaan dengan taubat, maka yang dimaksud dari istighfar adalah meminta perlindungan dari keburukan dosa yang telah terjadi. Sedangkan taubat adalah kembali dan meminta perlindungan dari keburukan yang dikhawatirkan terjadi di masa yang akan datang, berupa kejelekan amal yang dia perbuat. Maka istighfar adalah menghilangkan keburukan, sedangkan taubat adalah meminta adanya manfaat (kebaikan). Ampunan akan melindungi diri kita dari keburukan dosa yang telah terjadi. Adapun taubat, setelah adanya perlindungan tersebut, maka terwujudlah apa yang dia cintai atau dia harapkan berupa maslahat atau kebaikan.

 

Keempat,

“أَسْتَغْفِرُ اللهَ”

Astaghfirullah

 

(Aku memohon ampun kepada Allah).

Redaksi di atas dibaca antara lain setiap selesai shalat fardhu, sebanyak tiga kali. Sebagaimana dalam HR. Muslim dari Tsauban radhiyallahu’anhu.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement