Jumat 31 Oct 2025 18:23 WIB

Doa Meminta Keturunan, Begini Penjelasannya Menurut UAS

Ustaz Abdul Somad ungkap berbagai ikhtiar yang bisa dilakukan suami-istri.

ILUSTRASI Ingin punya keturunan
Foto: pxhere
ILUSTRASI Ingin punya keturunan

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kehadiran buah hati menjadi dambaan banyak pasangan suami-istri. Anak-anak dapat menjadi salah satu sumber kebahagiaan di tengah keluarga Muslim.

Hal itu dibenarkan Ustaz Abdul Somad (UAS). Dai sejuta followers---demikian julukannya--menjelaskan bahwa anak adalah salah satu karunia Allah kepada pasangan Muslim-Muslimah yang dalam ikatan suci pernikahan.

Tidak ada kode iklan yang tersedia.
Baca Juga

Namun, bagaimana keadaannya dengan pasangan yang belum dikaruniai keturunan?

Dilansir dari Pusat Data Republika, mubaligh kelahiran Sumatra Utara itu mengingatkan, sejumlah nabi Allah juga sempat mengalami hal serupa. Bahkan, ada yang berpuluh tahun berharap hadirnya keturunan. Mereka menginginkan adanya anak yang dapat melanjutkan bukan hanya nasab, melainkan juga ikhtiar dakwah agama tauhid.

Alquran menyebutkan kisah-kisah tentang mereka. Misalnya, surah as-Saffat, Ali Imran, dan al-Anbiya. Tidak hanya itu, firman Allah SWT itu juga memuat untaian doa yang dipanjatkan para nabi saat memohon dikaruniai keturunan.

Surah as-Saffat ayat ke-100, misalnya, mengungkapkan doa Nabi Ibrahim AS.

رَبِّ هَبۡ لِىۡ مِنَ الصّٰلِحِيۡنَ

(Rabbi hablii minasshaalihiin.)

Artinya, "'Ya Tuhanku, anugerahkanlah kepadaku (seorang anak) yang termasuk orang-orang yang saleh."

Adapun surah Ali Imran dan al-Anbiya mengandung kisah pengharapan Nabi Zakariya. Dalam surah Ali Imran ayat ke-38 disebutkan doa nabi tersebut:

رَبِّ هَبۡ لِىۡ مِنۡ لَّدُنۡكَ ذُرِّيَّةً طَيِّبَةً‌ ‌ ۚ اِنَّكَ سَمِيۡعُ الدُّعَآءِ

(Rabbi hablii min ladunka dzurriyyatan thayyibah, innaka samii'ud du'aa.)

Artinya: "Ya Tuhanku, berilah aku dari sisi Engkau seorang anak yang baik. Sesungguhnya Engkau Maha Pendengar doa."

Dalam surah al-Anbiya ayat 89-90, dikisahkan bagaimana Allah SWT akhirnya menjawab doa tersebut.

Terjemahan ayat-ayat itu: "Dan (ingatlah kisah) Zakaria, tatkala ia menyeru Tuhannya: Ya Tuhanku, janganlah Engkau membiarkan aku hidup seorang diri dan Engkaulah Waris Yang Paling Baik. Maka Kami memperkenankan doanya, dan Kami anugerahkan kepadanya Yahya dan Kami jadikan istrinya dapat mengandung. Sesungguhnya mereka adalah orang-orang yang selalu bersegera dalam (mengerjakan) perbuatan-perbuatan yang baik dan mereka berdoa kepada Kami dengan harap dan cemas. Dan mereka adalah orang-orang yang khusyuk kepada Kami."

"Allah uji kesabaran Nabi Ibrahim. Lahirnya Nabi Ismail AS ialah saat usia beliau (Nabi Ibrahim) 86 tahun. Sarah (istri Nabi Ibrahim) yang tua sudah divonis mandul, tetapi Allah berkehendak, beliau hamil (kelak melahirkan Nabi Ishaq AS--Red) waktu usia Nabi Ibrahim 99 tahun," papar UAS, dikutip dari Pusat Data Republika.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Republika Online (@republikaonline)

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement