REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Seorang yang mengutamakan ibadah kepada Allah SWT, niscaya Allah SWT akan mencukupinya dari kefakiran.
Seperti dikutip dari Syarah 10 Hadits Qudsi Pilihan disusun Abu Hafizhah Irfan, Dari Abu Hurairah radhiyallahu anhu ia berkata, Rasulullah ﷺ bersabda,
يَقُولُ اللَّهُ سُبْحَانَهُ يَا ابْنَ آدَمَ تَفَرَّغْ لِعِبَادَتِي أَمْلَأْ صَدْرَكَ غِنًى وَأَسُدَّ فَقْرَكَ وَإِنْ لَمْ تَفْعَلْ مَلَأْتُ صَدْرَكَ شُغْلًا وَلَمْ أَسُدَّ فَقْرَكَ
“Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman, “Wahai anak Adam, luangkanlah (waktumu) untuk menyembah-Ku, (niscaya) Aku akan memenuhi hatimu dengan kekayaan dan Aku akan metutupi kefakiranmu. Jika engkau tidak melakukan yang demikian, (niscaya) Aku akan memenuhi hatimu dengan kesibukan dan Aku tidak akan menutupi kefakiranmu.” HR. Ahmad, Tirmidzi Juz 4: 2466, Hakim Juz 2: 3657, dan Ibnu Majah: 4107, lafazh ini miliknya. Hadits ini dishahihkan oleh Syaikh Al-Albani rahimahullah dalam Shahih Ibni Majah Juz 10: 3315.
Disebutkan dalam hadits di atas,
وَأَسُدَّ فَقْرَكَ
“Aku akan menutupi kefakiranmu.”
Di antara ibadah yang membantu kelancaran rizki adalah membiasakan melakukan Shalat Dhuha empat rakaat. Sebagaimana diriwayatkan dari Abu Darda’ dan Abu Dzar radhiyallahu, dari Rasulullah ﷺ bersabda, Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman,
ابن آدم، اركع لي من أول النهار أربع ركعات، أكفك آخره
“Wahai Bani Adam, shalatlah untuk-Ku empat raka’at (Dhuha) di awal siang, niscaya Aku mencukupimu di akhirnya.” HR. Ahmad, Tirmidzi Juz 2 : 475, dan Abu Dawud : 1289.