REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA --Setan dan bangsa jin kerap mengganggu manusia tak terkecuali bayi. Mereka mengganggu bayi-bayi manusia sehingga menangis. Untuk itu, bagi orang tua Muslim hendaknya tidak lupa Membentengi anak-anak dari setan dengan berdoa kepada Allah SWT. Salah satu doa yang direkomendasikan untuk dibaca adalah berikut.
أُعِيذُهَا بِكَ وَذُرِّيَّتَهَا مِنْ الشَّيْطَانِ الرَّجِيمِ
U'idzuhabika wa dzurriyataha minas Syaitonir rojim
Aku mohon perlindungan untuknya serta anak-anak keturunannya kepada (pemeliharaan) Engkau daripada setan yang terkutuk
Doa ini sebagaimana hadits nabi Muhammad SAW yang dapat ditemukan dalam Shahih Bukhari nomor 4184 al alamiyah/4548 fathul bari.
حَدَّثَنِي عَبْدُ اللَّهِ بْنُ مُحَمَّدٍ حَدَّثَنَا عَبْدُ الرَّزَّاقِ أَخْبَرَنَا مَعْمَرٌ عَنْ الزُّهْرِيِّ عَنْ سَعِيدِ بْنِ الْمُسَيَّبِ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ مَا مِنْ مَوْلُودٍ يُولَدُ إِلَّا وَالشَّيْطَانُ يَمَسُّهُ حِينَ يُولَدُ فَيَسْتَهِلُّ صَارِخًا مِنْ مَسِّ الشَّيْطَانِ إِيَّاهُ إِلَّا مَرْيَمَ وَابْنَهَا ثُمَّ يَقُولُ أَبُو هُرَيْرَةَ وَاقْرَءُوا إِنْ شِئْتُمْ { وَإِنِّي أُعِيذُهَا بِكَ وَذُرِّيَّتَهَا مِنْ الشَّيْطَانِ الرَّجِيمِ }
Telah menceritakan kepadaku Abdullah bin Muhammad Telah menceritakan kepada kami Abdurrazaq Telah mengabarkan kepada kami Ma'mar dari Az Zuhri dari Sa'id bin Al Musayyab dari Abu Hurairah radhiallahu'anhu bahwa Nabi ﷺ bersabda, "Tidaklah bayi yang dilahirkan kecuali setan akan menyentuhnya ketika ia lahir, sehingga mereka menangis keras karena sentuhan setan tersebut, kecuali Maryam dan putranya." Lalu Abu Hurairah berkata, "Jika kalian mau bacalah, "Dan aku mohon perlindungan untuknya serta anak-anak keturunannya kepada (pemeliharaan) Engkau daripada setan yang terkutuk."
Doa tersebut merupakan penggalan ayat ke-36 surat Ali Imran ayat 36.
فَلَمَّا وَضَعَتْهَا قَالَتْ رَبِّ اِنِّيْ وَضَعْتُهَآ اُنْثٰىۗ وَاللّٰهُ اَعْلَمُ بِمَا وَضَعَتْۗ وَلَيْسَ الذَّكَرُ كَالْاُنْثٰى ۚ وَاِنِّيْ سَمَّيْتُهَا مَرْيَمَ وَاِنِّيْٓ اُعِيْذُهَا بِكَ وَذُرِّيَّتَهَا مِنَ الشَّيْطٰنِ الرَّجِيْمِ
Maka ketika melahirkannya, dia berkata, “Ya Tuhanku, aku telah melahirkan anak perempuan.” Padahal Allah lebih tahu apa yang dia lahirkan, dan laki-laki tidak sama dengan perempuan. ”Dan aku memberinya nama Maryam, dan aku mohon perlindungan-Mu untuknya dan anak cucunya dari (gangguan) setan yang terkutuk.”
Dalam tafsir tahlili Lembaga Lajnah Pentashihan Mushaf Alquran Kementerian Agama RI menjelaskan bahwa ayat ini menegaskan kemuliaan putri yang dilahirkan, dan menolak persangkaan bahwa bayi perempuan yang dilahirkan lebih rendah martabatnya daripada bayi laki-laki seperti yang diharapkan oleh istri Imran.
Setelah istri Imran menyadari kenyataan anaknya itu perempuan, dan meyakini adanya hikmah dan rahasia di balik kenyataan ini, maka dia menyatakan bahwa bayi itu akan diberi nama Maryam. Dia tidak akan menarik kembali apa yang telah dinazarkan untuk menyerahkan anaknya berkhidmat di Baitulmakdis, walaupun bayi itu perempuan dan menurut anggapannya tidak pantas untuk menjaga Baitulmakdis, namun dia akan menjadi seorang abdi Tuhan yang khusyuk. Istri Imran memohon agar Allah menjaga dan melindungi bayinya dari godaan setan yang mungkin menjauhkannya dari kebajikan.
Mengenai hal ini, Rasulullah saw bersabda sebagai berikut:
كُلُّ بَنِيْ اٰدَمَ يَمَسُّهُ الشَّيْطَانُ يَوْمَ وَلَدَتْهُ اُمُّهُ اِلاَّ مَرْيَمَ وَابْنَهَا (رواه البخاري ومسلم عن أبي هريرة)
“Tiap-tiap anak cucu Adam yang dilahirkan dijamah oleh setan pada waktu kelahirannya kecuali Maryam dan putranya”. (Riwayat al-Bukhari dan Muslim dari Abu Hurairah).