Kamis 04 May 2023 14:09 WIB

Doa Saat akan Berhubungan Intim Suami Istri

Sebelum berhubungan suami istri dianjurkan membaca doa terlebih dahulu.

Rep: Imas Damayanti/ Red: Muhammad Hafil
 Doa saat akan Berhubungan Intim Suami Istri. Foto:  Kue pernikahan (ilustrasi)
Foto: www.pxhere.com
Doa saat akan Berhubungan Intim Suami Istri. Foto: Kue pernikahan (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA --Dalam kitab Mukhtashar Shahih Al-Bukhari disebutkan sebuah doa bagi suami yang hendak berhubungan intim dengan istri. Doa ini bersumber dari hadis Rasulullah SAW. 

Berikut lafadznya:

Baca Juga

"An Ibni Abbas qaala, qaala An-Nabiyyu SAW, amaa law anna ahadahum yaqulu hina ya'ti ahlahu, bismillahi allahumma janibni as-syaithana, wa janibi as-syaithaana maa razaqtana, tsumma quddira bainahuma fi dzalika maa razaqtana, tsumma quddira bainahuma fi dzalika aw qudhiyawaladun lam yadhurrah syaithaanu abadan,". 

Yang artinya, "Ibnu Abbas berkata, Nabi SAW pernah bersabda, 'Apabila seorang suami hendak meniduri (menggauli) istrinya kemudian mengucapkan doa, "Dengan nama Allah. Ya Allah, hindarkanlah aku dari setan dan hindarkan keturunan yang Engkau anugerahkan kepada kami dari setan,". Kemudian mereka berdua dianugerahi anak dari hubungan tersebut, maka setan selamanya tidak akan membahayakannya,". 

 

Sebelum melakukan hubungan suami-istri, terdapat pula beberapa adab yang perlu diperhatikan umat Islam. Mulai dari saling membangun aura psikologis yang baik dan harmoni, saling memberikan pujian satu sama lain, hingga mengucapkan doa-doa seiring dimulainya hubungan intim.

 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰٓاَيُّهَا النَّاسُ اِنْ كُنْتُمْ فِيْ رَيْبٍ مِّنَ الْبَعْثِ فَاِنَّا خَلَقْنٰكُمْ مِّنْ تُرَابٍ ثُمَّ مِنْ نُّطْفَةٍ ثُمَّ مِنْ عَلَقَةٍ ثُمَّ مِنْ مُّضْغَةٍ مُّخَلَّقَةٍ وَّغَيْرِ مُخَلَّقَةٍ لِّنُبَيِّنَ لَكُمْۗ وَنُقِرُّ فِى الْاَرْحَامِ مَا نَشَاۤءُ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى ثُمَّ نُخْرِجُكُمْ طِفْلًا ثُمَّ لِتَبْلُغُوْٓا اَشُدَّكُمْۚ وَمِنْكُمْ مَّنْ يُّتَوَفّٰى وَمِنْكُمْ مَّنْ يُّرَدُّ اِلٰٓى اَرْذَلِ الْعُمُرِ لِكَيْلَا يَعْلَمَ مِنْۢ بَعْدِ عِلْمٍ شَيْـًٔاۗ وَتَرَى الْاَرْضَ هَامِدَةً فَاِذَآ اَنْزَلْنَا عَلَيْهَا الْمَاۤءَ اهْتَزَّتْ وَرَبَتْ وَاَنْۢبَتَتْ مِنْ كُلِّ زَوْجٍۢ بَهِيْجٍ
Wahai manusia! Jika kamu meragukan (hari) kebangkitan, maka sesungguhnya Kami telah menjadikan kamu dari tanah, kemudian dari setetes mani, kemudian dari segumpal darah, kemudian dari segumpal daging yang sempurna kejadiannya dan yang tidak sempurna, agar Kami jelaskan kepada kamu; dan Kami tetapkan dalam rahim menurut kehendak Kami sampai waktu yang sudah ditentukan, kemudian Kami keluarkan kamu sebagai bayi, kemudian (dengan berangsur-angsur) kamu sampai kepada usia dewasa, dan di antara kamu ada yang diwafatkan dan (ada pula) di antara kamu yang dikembalikan sampai usia sangat tua (pikun), sehingga dia tidak mengetahui lagi sesuatu yang telah diketahuinya. Dan kamu lihat bumi ini kering, kemudian apabila telah Kami turunkan air (hujan) di atasnya, hiduplah bumi itu dan menjadi subur dan menumbuhkan berbagai jenis pasangan (tetumbuhan) yang indah.

(QS. Al-Hajj ayat 5)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement