Selasa 04 Apr 2023 00:10 WIB

Doa Menjadi Orang Beruntung di Dunia dan Akhirat.

Allah menyebutkan doa untuk orang yang menginginkan kebahagiaan di dunia dan akhirat.

Rep: Fuji Eka Permana/ Red: Erdy Nasrul
Siluet seorang nelayan berdoa setelah melaksanakan shalat Isya di atas kapal saat bulan puasa Ramadhan, di Karachi, Pakistan, (27/3/2023).
Foto: EPA-EFE/SHAHZAIB AKBER
Siluet seorang nelayan berdoa setelah melaksanakan shalat Isya di atas kapal saat bulan puasa Ramadhan, di Karachi, Pakistan, (27/3/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Alquran adalah petunjuk bagi manusia, di dalamnya ada banyak hal yang bisa menjadi petunjuk bagi umat manusia agar mendapat kebaikan di dunia serta akhirat. Termasuk di dalamnya ada doa yang bisa dipanjatkan oleh manusia yang beriman kepada Allah SWT dan Rasul-Nya.

Ayat 201 pada Surah Al-Baqarah bisa dibaca sebagai doa untuk meminta kebaikan di dunia dan akhirat kepada Allah SWT. Hal ini dijelaskan dalam buku Kumpulan Doa Sehari-Hari yang dipublikasikan Subdit Publikasi Dakwah dan HBI pada Kementerian Agama, tahun 2013.

Baca Juga

رَبَّنَآ اٰتِنَا فِى الدُّنْيَا حَسَنَةً وَّفِى الْاٰخِرَةِ حَسَنَةً وَّقِنَا عَذَابَ النَّارِ

rabbana atina fid-dun-ya hasanataw wa fil-akhirati hasanataw wa qina ‘azaban-nar.

 

“Ya Tuhan kami, berilah kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat serta lindungilah kami dari azab neraka.” (QS Al-Baqarah: 201).

Tafsir Kementerian Agama menerangkan, di dalam ayat ini, Allah SWT menyebutkan manusia yang memperoleh keuntungan dunia akhirat, yaitu orang-orang yang di dalam doanya selalu minta agar mendapat kebahagiaan di dunia dan kebahagiaan di akhirat, dan terjauh dari siksaan api neraka.

Untuk mencapai hidup bahagia di dunia harus melalui beberapa persyaratan, di antaranya harus sabar dalam berusaha, patuh kepada peraturan dan disiplin, pandai bergaul dan dipercaya serta mempunyai maksud baik dalam usahanya.

Untuk mencapai hidup bahagia di akhirat haruslah mempunyai iman yang murni dan kuat, serta mengerjakan amal yang sholeh dan mempunyai akhlak yang mulia. Maka untuk terlepas dari siksa neraka hendaklah selalu meninggalkan pekerjaan-pekerjaan maksiat, menjauhkan diri dari yang keji serta memelihara diri jangan sampai berbuat hal-hal yang diharamkan Allah karena pengaruh syahwat dan hawa nafsu.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement