Ahad 15 Jan 2023 14:16 WIB

Jangan Bersedih dan Putus Asa, Ini 5 Hadits Keutamaan Hadapi Musibah dan Ujian   

Rasulullah SAW melalui haditsnya mengajak tegar hadapi musibah dan ujian

Rep: Ratna Ajeng Tejomukti / Red: Nashih Nashrullah
Berdoa hadapi ujian dan musibah. Ilustrasi. Rasulullah SAW melalui haditsnya mengajak tegar hadapi musibah dan ujian
Foto: Thoudy Badai/Republika
Berdoa hadapi ujian dan musibah. Ilustrasi. Rasulullah SAW melalui haditsnya mengajak tegar hadapi musibah dan ujian

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA— Allah SWT akan memberikan ujian dan cobaan kepada hamba-Nya yang beriman dan bertakwa. Namun di balik itu semua, terdapat keutamaan dan hikmah yang agung bagi orang yang bersabar. 

 

Baca Juga

Dikutip dari aboutislam, Ahad (15/1/2023), Republika.co.id mengutip sejumlah hadits tentang arti dan keutamaan ujian serta cobaan yang dihadapi seorang Muslim, yaitu sebagai berikut: 

 

Pertama, besarnya kecintaan Allah SWT  

 

 عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ عَنْ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ إِنَّ عِظَمَ الْجَزَاءِ مَعَ عِظَمِ الْبَلَاءِ وَإِنَّ اللَّهَ إِذَا أَحَبَّ قَوْمًا ابْتَلَاهُمْ فَمَنْ رَضِيَ فَلَهُ الرِّضَا وَمَنْ سَخِطَ فَلَهُ السَّخَطُ

 

Dari Anas bin Malik RA, berkata, “Dari Nabi SAW, beliau bersabda, "Sesungguhnya besarnya balasan tergantung dari besarnya ujian, dan apabila Allah cinta kepada suatu kaum Dia akan menguji mereka, barangsiapa yang ridla maka baginya keridlaan Allah, namun barangsiapa yang murka maka baginya kemurkaan Allah." (HR at-Tirmidzi) 

 

Kedua, menghapus dosa

 

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ مَا يُصِيبُ الْمُسْلِمَ مِنْ نَصَبٍ وَلَا وَصَبٍ وَلَا هَمٍّ وَلَا حُزْنٍ وَلَا أَذًى وَلَا غَمٍّ حَتَّى الشَّوْكَةِ يُششَاكُهَا إِلَّا كَفَّرَ اللَّهُ بِهَا مِنْ خَطَايَاهُ

 

Dari Abu Hurairah RA dari Nabi SAW bersabda: "Tidaklah seorang Muslim tertimpa suatu penyakit dan keletihan, kehawatiran dan kesedihan, dan tidak juga gangguan dan kesusahan bahkan duri yang melukainya melainkan Allah akan menghapus kesalahan-kesalahannya." (HR Bukhari Muslim) 

 

Ketiga, diangkat derajat

 

عَنْ عَائِشَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْها قَالَتْ سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ مَا مِنْ مُؤْمِنٍ يُشَاكُ بِشَوْكَةٍ فَمَا فَوْقَهَا إِلَّا كُتِبَ لَهُ بِهَا دَرَجَةٌ وَكُفِّرَ عَنْهُ بِهَا خَطِيئَةٌ

 

Dari Aisyah berkata, “Aku telah mendengar Rasulullah shallallahu'alaihiwasallam bersabda, "Tidaklah seorang mukmin yang tertusuk sebuah duri kecuali karenanya ditulis satu derajat dan dihapus kesalahannya." (HR Ahmad) 

 

Keempat, hadiah berkelanjutan  

 

عن أبي موسى الأشعري رضي الله عنه قال: قال رسول الله صلى الله عليه وسلم إِذَا مَرِضَ الْعَبْدُ أَوْ سَافَرَ كُتِبَ لَهُ مِثْلُ مَا كَانَ يَعْمَلُ  مُقِيمًا صَحِيحًا

 

Dari Abu Musa Al-Ayári RA, dia berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam telah bersabda, "Jika seorang hamba sakit atau bepergian (lalu beramal) ditulis baginya (pahala) seperti ketika dia beramal sebagai muqim dan dalam keadaan sehat."”(HR Bukhari)

Baca juga: Kisah Pembantaian Brutal 20 Ribu Muslim Era Ottoman Oleh Pemberontak Yunani  

 

 

Kelima, jalan ke surga

 

 عَنْ عَطَاءِ بْنِ أَبِي رَبَاحٍ قَالَ: قَالَ لِي ابْنُ عَبَّاسٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا: أَلَا أُرِيكَ امْرَأَةً مِنْ أَهْلِ الْجَنَّةِ؟ قُلْتُ: بَلَى، قَالَ: هَذِهِ الْمَرْأَةُ السَّوْدَاءُ أَتَتْ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَتْ: إِنِّي أُصْرَعُ وَإِنِّي أَتَكَشَّفُ فَادْعُ اللَّهَ لِي قَالَ: إِنْ شِئْتِ صَبَرْتِ وَلَكِ الْجَنَّةُ وَإِننْ شِئْتِ دَعَوْتُ اللَّهَ أَنْ يُعَافِيَكِ قَالَتْ: أَصْبِرُ قَالَتْ: فَإِنِّي أَتَكَشَّفُ فَادْعُ اللَّهَ أَنْ لَا أَتَكَشَّفَ فَدَعَا لَهَا

 

Diriwayatkan dari ‘Atha’ ibn Abi Rabah -rahimahullah- berkata, “Ibnu ‘Abbas radhiyallahu ’anhuma bertanya kepadakum, ‘Maukah aku perlihatkan kepadamu salah satu wanita penghuni Surga?’

Aku menjawab, ‘Tentu.’ Beliau berkata: ‘Inilah seorang wanita kulit hitam yang suatu hari datang kepada Nabi shallallahu’alaihi wasallam lalu berkata,‘Sesungguhnya aku terkena penyakit ayan dan auratku terbuka (saat kambuh –pent), maka sudilah kiranya engkau berdoa untukku kepada Allah (agar Allah memberikan kesembuhan kepadaku –pent)’

Beliau bersabda, ‘Jika kamu mau kamu sabar maka kamu akan mendapatkan Surga. Dan jika kamu mau aku akan berdoa kepada Allah agar Allah memberikan kesembuhan kepadamu.’

Wanita itu menjawab, ‘Aku akan bersabar.’ Lalu dia berkata lagi: ‘Akan tetapi auratku tersingkap (ketika kambuh –pent), maka sudilah kiranya engkau berdoa untukku kepada Allah agar auratku tidak tersingkap (saat kambuh –pent).’ Lalu Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam berdoa untuk wanita tadi agar tidak tersingkap.” (HR Bukhari Muslim).   

 

 

Sumber: aboutislam   

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement